KEHIDUPAN itu seperti cerita film. Dengan bocoran, nonton bisa lebih santai.
Seorang remaja punya keunikan dalam hobi nontonnya. Setiap kali akan nonton film, ia cari-cari informasi tentang cerita filmnya.
“Ya, nggak seru, tau kalau udah tau ceritanya!” ucap sang kakak ketika adik remajanya nanya-nanya tentang film yang akan ia tonton.
“Biarin!” sahut sang adik, santai.
Suatu kali, ia bersama teman-temannya nobar di rumah seorang teman. Seperti biasa, sebelum nonton, sang remaja nanya-nanya ke temannya tentang isi cerita film.
Misalnya, kalau filmnya horor, ia nanya seperti apa setannya. Kalau film laga, ia nanya apa penjahatnya akan kalah. Kalau film drama, sesedih apa ceritanya. Dan lainnya.
“Kamu aneh! Kenapa sih mesti tahu duluan ceritanya?” tanya sang teman terheran.
“Supaya aku nggak terlalu takut kalau filmnya horor. Supaya aku nggak terlalu sedih, kalau filmnya drama. Dan, supaya aku nggak terlalu pesimis kalau penjahatnya nggak kalah-kalah,” ungkapnya.
**
Kadang hidup ini seperti cerita sebuah film. Lakonnya tergantung keadaan pelaku. Bisa jenis horor, drama, bahkan laga.
Allah subhanahu wata’ala, dengan Kasih dan Sayang-Nya, sudah membocorkan semua lika-liku jalan hidup ini. Sudah dibocorkan siapa penjahat utama hidup ini dan kapan kalah menangnya. Dibocorkan juga aneka konflik hidup ini dan seperti apa akhirnya.
Kenapa dibocorkan? Supaya kita tak terlalu sedih jika hidup tak sesuai yang diharapkan. Dan, tak terlalu senang kalau melampaui yang diinginkan.
Maha Benar Allah dalam firman-Nya, “(Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu…” (QS. Al-Hadid: 23)
Jadi, nikmatilah hidup ini apa adanya. Bersyukurlah jika itu bahagia, dan bersabarlah jika itu duka. Karena semuanya tak ubahnya sebuah drama yang hanya sementara. [Mh]