USTAZ Farid Nu’man Hasan menjelaskan mengenai pemimpin buruk dan penipu.
Dari ‘Auf bin Malik Al Asyja’i Radhiallahu ‘Anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
“Seburuk-buruknya pemimpin kalian adalah yang kalian benci dan mereka pun membenci kalian, kalian melaknat mereka, dan mereka pun melaknat kalian.” (HR. Muslim No. 1855, Ahmad No. 23981, Ad Darimi No. 2839, dan lain-lain).
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
مَا مِنْ وَالٍ يَلِي رَعِيَّةً مِنَ المُسْلِمِينَ، فَيَمُوتُ وَهُوَ غَاشٌّ لَهُمْ، إِلَّا حَرَّمَ اللَّهُ عَلَيْهِ الجَنَّةَ
Tidaklah seseorang yang diberikan amanah untuk memimpin urusan kaum muslimin, lalu dia mati dalam keadaan menipu mereka (kaum muslimin), melainkan Allah haramkan surga baginya. (HR. Al Bukhari No. 7151, Muslim No. 152, dari Ma’qil bin Yasar. Ini lafaznya Al Bukhari).
Apa makna “menipu mereka”? Berkata Imam ‘Ali Al Qari Rahimahullah:
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
أي خائن لهم، أو ظالم لهم، لا يعطي حقوقهم، ويأخذ منهم ما لا يجب عليهم
Yaitu mengkhianati mereka (kaum muslimin), atau berbuat zalim kepada mereka, tidak memberikan hak-hak mereka, dan mengambil dari mereka apa-apa yang tidak wajib atas mereka untuk mengeluarkannya. (Mirqaah Al Mafaatiih, 6/2403. Cet 1, 1422H. Darul Fikr, Beirut).
Lalu siapakah pemimpin yang adil itu?
Pemimpin Buruk dan Penipu
Baca juga: Generasi yang Kuat akan Mengundang Pemimpin yang Kuat
Al Hafizh Ibnu Hajar Rahimahullah menjelaskan tentang pemimpin yang adil:
وأحسن ما فسر به العادل أنه الذي يتبع أمر الله بوضع كل شيء في موضعه من غير إفراط ولا تفريط
Tafsir terbaik tentang pemimpin yang adil adalah orang yang mengikuti perintah Allah dengan meletakkan segala sesuatu pada tempatnya tanpa berlebihan dan menguranginya. (Fathul Bari, 2/145, 1379H. Darul Ma’rifah Beirut).
Jadi, syarat utama pemimpin adil (Al Imam Al ‘Aadil) adalah mengikuti perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala, dan perintah Allah yang paling utama adalah iman kepada-Nya, mentauhidkan-Nya, bukan kufur kepada-Nya, dan tidak menyembah selain-Nya, apalagi menista wahyu-Nya.
Di sisi ini, maka pemimpin kafir itu tidak mungkin adil, justru Allah menyebut mereka sebagai orang-orang zalim, sebagaimana Allah berfirman:
وَالْكَافِرُونَ هُمُ الظَّالِمُونَ
Dan orang-orang kafir itulah orang-orang yang zalim. (QS. Al Baqarah: 254).[Sdz]