FISIK memang ukuran yang bisa dilihat. Tapi kesuksesan tak selalu tentang yang bisa dilihat, melainkan yang bisa dilakukan.
Cacing selalu menjadi bulan-bulanan seisi penghuni hutan. Hewan apa pun yang bertemu cacing, selalu menghina dan merendahkan.
Dibandingkan dengan singa yang kuat, elang yang perkasa, gajah yang gagah, ular yang lihai dan cekatan; rasanya cacing tak sebanding dengan siapa pun dari mereka.
Tubuhnya kecil, lemah, tak bertulang, tak jelas di mana matanya, kulitnya begitu tipis; rasanya nyaris tak ada yang bisa dibanggakan dari cacing.
“Bagaimana kamu bisa bertahan di hutan, cacing. Tubuhmu tak bisa diandalkan!” ujar singa suatu hari.
“Amit-amit kamu ini, cacing. Kamu lemah tak berdaya di hutan ini,” ucap gajah di suatu waktu.
Cacing hanya diam menyikapi berbagai hinaan itu. Rasanya, tak ada yang bisa dibanggakan dari fisiknya di banding hewan-hewan lain di hutan itu.
Hingga suatu kali, kebakaran melanda seisi hutan. Musim panas yang panjang kian memudahkan api mengamuk begitu leluasa.
Semua hewan panik. Mereka semua terjebak dalam hutan yang membara. Termasuk sang elang yang terjatuh karena sergapan asap tebal yang membumbung tinggi ke udara.
Api mengamuk hingga berhari-hari menghanguskan apa saja yang ada di hutan. Tanpa kecuali.
Setelah semuanya padam dan dingin. Tiba-tiba, terlihat sebuah gerakan kecil dari balik tanah yang masih menyisakan warna hitam. Ya, seekor cacing menyembul dari balik tanah. Ia menoleh ke kiri dan kanan, seperti melihat-lihat keadaan.
“Hei, pada kemana yang lain?” ucap cacing sambil terheran dengan apa yang dilihatnya. Nyaris, tak ada lagi sepucuk daun pun yang tersisa. Dan, tak ada satu hewan pun yang hidup.
“Ah, tinggal aku sendiri. Padahal, aku yang menurut mereka paling lemah!” ujar cacing masih tertegun dengan keadaan di sekelilingnya.
**
Betapa banyak mereka yang sukses melalui hidup ini bukan karena tentang fisik: kuat, gagah, good looking, cekatan, dan lainnya. Melainkan, karena tekun dan trampil mengolah realitas yang ada.
Sukses itu tidak selalu tentang fisik. Tapi tentang kekuatan tekad dan kelenturan batin yang mampu menembus kerasnya tantangan hidup.
Belajarlah hidup seperti cacing yang tak tergoda bisa tampil keren di permukaan tapi lemah di dasar pijakan. [Mh]