KEMBALI kepada hakikat tujuan berkeluarga ditulis oleh Ustazah Aan Rohanah.
Berkeluarga itu jangan hanya sekedar untuk mendapatkan cinta dan kesetiaan dari pasangan, walaupun hal tersebut penting bagi suami istri.
Demikian juga jangan hanya untuk mendapatkan kehidupan yang baik secara materi sekalipun penting dalam kehidupan keluarga.
Ingatlah hakikat tujuan berkeluarga itu sangat besar, mulia, agung dan strategis untuk kehidupan kemanusiaan yang hidup di bumi ini dengan damai, adil dan sejahtera.
Karena itu, tujuan berkeluarga bukan hanya terkait kepada kebaikan pribadi dan keluarga saja, tetapi juga terkait kepada kebaikan masyarakat, umat dan bangsa.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
View this post on Instagram
Adapun hakikat tujuan berkeluarga adalah:
1. Membentuk keluarga yang memiliki komitmen syariah sehingga selalu berpedoman kepada nilai-nilai Islam agar semua pengorbanan dan ikhtiar dalam membangun keluarga bernilai ibadah disisi Allah Subhanahu wa Ta’ala dan hidupnya beruntung di dunia dan akhirat sesuai firman-Nya :
وَمَن يَبۡتَغِ غَيۡرَ ٱلۡإِسۡلَٰمِ دِينٗا فَلَن يُقۡبَلَ مِنۡهُ وَهُوَ فِي ٱلۡأٓخِرَةِ مِنَ ٱلۡخَٰسِرِينَ ( آلِ عِمۡرَانَ: ٨٥)
“Dan barang siapa mencari agama selain Islam, dia tidak akan diterima, dan di akhirat dia termasuk orang yang rugi” (Ali-Imran : 85).
2. Mewujudkan keluarga teladan yang istiqamah. Ingatlah keteladanan keluarga harus dimulai dari suami dan istri. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
Kembali Kepada Hakikat Tujuan Berkeluarga
Baca juga: 5 Faktor Penghambat Kehidupan Berkeluarga
اِنْ اَحْسَنْتُمْ اَحْسَنْتُمْ لِاَنْفُسِكُمْ (الاسراء :٧)
“Jika berbuat baik, (berarti) kamu telah berbuat baik untuk dirimu sendiri.” (Al-Isra:7).
Seorang ulama berkata:
إن عصيت الله رأيت ذلك في خلق زوجتي و أهلي و دابتي
“Sungguh, ketika bermaksiat kepada Allah, aku mengetahui akan berdampak buruk kepada perilaku istriku, keluargaku, dan kendaraanku.”
3. Melahirkan generasi menjadi para pemimpin dan pelopor perubahan di masyarakat.
4. Mewujudkan keluarga sebagai basis dakwah bagi perubahan di masyarakat, sehingga pembangunan keluarga merupakan fondasi pembangunan masyarakat madani.
Keluarga harus diaktifkan dalam kegiatan dakwah dan menjadikannya sebagai inspirasi dan pusat kegiatan dakwah.
5. Mewujudkan keluarga yang bisa berkontribusi kepada kebaikan dan kemajuan bangsa dan negara.[Sdz]