RIHLA series merupakan kajian yang terdapat dalam event Halal Fair.
Diselenggarakan pada Sabtu (10/08/2024) di Rafflesia Grand Ballroom, Balai Kartini, Jakarta.
Dikemas elegan, memadukan visualisasi dan suasana yang sangat menarik dengan membahas aspek penting kehidupan yang menitikberatkan kehidupan keluarga dalam pandangan Islam.
Dengan kemasan seperti itu, peserta dapat lebih fokus menyimak dan menyerap ilmu yang disampaikan Ustaz Abdurrahman Zahier.
“Sebuah Komitman Sang Penyejuk Hati,” menjadi tema dalam kajian Rihla series kali ini.
Ustaz Abdurrahman Zahier menjelaskan bahwa setiap kita akan dimintai pertanggungjawabannya di akhirat.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
“Setiap kita akan ditanyakan pertanggungjawaban kelak di akhirat. Suami, istri, anak, mertua, menantu, dan lainnya,” jelas Ustaz Abdurrahman.
Hal ini karena sejatinya kehidupan yang ada di dunia ini hanya sementara, hanya fana.
Maka segala yang Allah titipkan di dunia, baik fisik, tanggung jawab, perbuatan dan lainnya akan ditanyakan di hari pembalasan kelak.
Beliau juga bercerita tentang kisah Kilab bin Umaiyah, seorang laki-laki memiliki ayah dan ibu yang sudah tua.
Dia menyiapkan susu untuk keduanya tiap pagi dan petang hari.
Kemudian datanglah dua orang menemui Kilab, mereka membujuknya untuk pergi berperang.
Rihla Series, Kajian Dalam Halal Fair yang Dikemas Elegan
Baca juga: Halal Fair Jakarta 2024 Menyajikan Warna Baru Dengan Berbagai Acara Menarik
Ternyata Kilab tertarik dengan ajakan tersebut, lalu dia membeli seorang hamba sahaya untuk menggantikannya mengasuh kedua orang tuanya.
Setelah itu Kilab pun pergi berjihad.
Hamba sahaya tersebut menggantikan tugas Kilab selama ini yang berbakti kepada kedua orang tuanya.
Namun ternyata pilihan yang Kilab pilih keliru.
Singkat cerita Umar bin Khattab yang saat itu merupakan khalifah memanggilnya, seraya berkata.
“Sejauh mana kamu berbuat baik kepada orang tuamu?” Kilab menjawab, “Aku mementingkannya dengan mencukupi kebutuhannya. Jika aku hendak memerah susu untuknya, maka aku memilih onta betina yang paling gemuk, paling sehat dan paling banyak susunya. Aku mencuci puting susu onta itu, dan barulah aku memerah susunya lalu menghidangkannya kepada mereka.”
Maka Umar yang mendengarnya menangis dan kemudian berkata, “Wahai Kilab, temani kedua orang tuamu.”
Maka Kilab tidak pernah lagi meninggalkan mereka sampai wafat.[Sdz]