ChanelMuslim.com – Malamnya kakak meminta restu bundanya untuk ikut Olimpiade Literasi Siswa Nasional, lomba debat tingkat kota. “Doain Aku ya, Bun,” begitu katanya. Bunda mengelus kepalanya dan berseru, “Semangat, Kak!”
Esoknya, ayah dan bunda tidak bisa mendampingi kakak bertanding. Kami harus menghadiri beberapa undangan pertemuan dan pernikahan. Setelah dzuhur masuklah pesan singkat dari kakak di handphone bunda, Bun, aku kalah.
Sebuah pesan singkat yang membuat bunda bisa merasakan betapa kecewanya kakak akan kekalahannya. Syukurlah ayah dan adik sudah berada di lokasi kakak bertanding sehingga mereka bisa menghibur kakak.
Sebelumnya, kakak sempat menolak ikut lomba ketika Bu guru memintanya untuk menjadi utusan sekolah. Dia merasa malu jika harus berhadapan dengan banyak orang dari sekolah yang berbeda. Sejak kecil, kakak sangat pemalu dan lama beradaptasi dengan lingkungan baru. Bunda sampai harus membujuknya di hari-hari pertama masuk sekolah.
Untuk mengatasi sifat malu dan kurang percaya kakak, ayah dan bunda sering membawanya ke berbagai event khusus anak-anak atau pergi ke play ground agar kakak bertemu banyak orang. Selain itu, peran adik yang lebih supel juga membantu kakak untuk cepat beradaptasi dengan lingkungan baru.
Sekarang kakak sudah remaja, ayah bunda tidak harus selalu menemani kakak ke mana pun. Dia belajar untuk mengatasi rasa malu dan kurang PDnya sendiri. Ayah dan bunda memberi motivasi dan menyemangatinya setiap saat. Seperti saat dia bilang menolak ikut lomba. Ayah dan bunda memberinya motivasi, “Kesempatan bagus lho kak, ketemu dengan peserta dari SMP lain.”
“Tapi aku takut, Yah.”
“Lho, apa yang mesti ditakutkan Kak. Kalau kamu tidak mencoba, kamu nggak akan pernah tahu kemampuan kamu sendiri,” ujar ayah.
Akhirnya kakak mau mencoba ikut lomba. Setiap hari ia melatih kemampuannya. Membaca berbagai literatur dan berlatih berdebat bersama ayah dan bunda. Ketika pada akhirnya kakak harus menelan kekalahan, kami berusaha bersikap biasa saja. Toh, kalah dan menang adalah suatu yang biasa terjadi dalam kehidupan ini. Yang terpenting adalah mau mencoba dan sejauh mana perjuangan kakak untuk mencapai sebuah keinginan.
‘Anggap ini sebuah latihan, Kak. Kelak dalam hidup kamu akan mengalami naik dan turun, sedih dan gembira, senang dan kecewa. Yang terpenting jangan berhenti berusaha dan bersyukur,” ujar Bunda.
(MAY)