TIGA pesan penting untuk orang tua terkait pendidikan anak.
Dijelaskan oleh Ustadz Abdullah Haidir, Lc.
Dalam Al-Quran, kita dikenalkan pada sosok yang namanya diabadikan menjadi salah satu nama surat dalam Al-Quran, yaitu Luqman.
Dia adalah figur seorang ayah yang dengan lembut namun tegas sering memberikan arahan dan didikan kepada anaknya.
Di antaranya adalah firman Allah Taala:
وَإِذْ قَالَ لُقْمَانُ لِابْنِهِ وَهُوَ يَعِظُهُ يَا بُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللَّهِ ۖ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ
“Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: “Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar.” (QS. Luqman: 13).
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
InsyaAllah nasehat dan bimbingan yang tulus apalagi diiringi teladan yang baik akan berikan pengaruh yang sangat besar bagi sang anak sepanjang kehidupannya.
Kedua, dalam konteks keimanan dan akidah kita, pencapaian tertinggi pendidikan bukan pada nilai dan gelar akademis yang disandang ataupun pencapaian materi dan kedudukan, tapi pada ketundukan kepada Allah Ta’ala.
Maka ilmu hanyalah sarana, bukan tujuan. Sarana bagi kita untuk semakin dekat dan tunduk kepada Allah.
Karena idealnya, semakin bertambah ilmu, seseorang akan semakin mengetahui dan menyadari kebesaran Allah, kemudian hadir pengagungan dalam dirinya dan akhirnya membuat dia semakin tunduk kepada Allah.
Baca juga: Tiga Pesan Penting untuk Orang Tua Terkait Pendidikan Anak (1)
Tiga Pesan Penting untuk Orang Tua Terkait Pendidikan Anak (2)
Maka Allah firmankan:
اِنَّمَا يَخْشَى اللّٰهَ مِنْ عِبَادِهِ الْعُلَمٰۤؤُاۗ
“Di antara hamba-hamba Allah yang takut kepada-Nya, hanyalah orang-orang berilmu.” (QS. Fathir: 28).
Karena itu, seiring dengan perhatian besar setiap orang tua atas pendidikan anak-anaknya, jangan sekali-kali orang tua mengabaikan nilai-nilai keimanan, khususnya ajaran-ajaran dasar agama, baik Aqidah, ibadah maupun akhlak.
Bahkan perkara ini seharusnya menjadi prioritas dalam pendidikan anak-anak kita.
Sungguh ironis jika didapatkan ada orang yang memiliki prestasi akademis yang tinggi, namun tidak disiplin shalat, atau jauh dari Al-Qur’an atau memiliki penyimpangan dasar soal aqidah.
Ilmu pegetahuan dan kesalehan bukan sesuatu yang berbenturan, justru seharusnya saling menguatkan dan melengkapi.
Betapa banyak para ilmuwan tetap dapat menjaga kesalehan dan ketakwaannya bahkan justru itu menjadi keistimewaannya tersendiri.[Sdz]