DALAM upacara bersejarah, Shabana Mahmood dilantik sebagai Kanselir Muslim wanita pertama di Inggris di Royal Courts of Justice.
Dikutip dari aboutislam.net, Mengucapkan sumpahnya di atas Al-Quran, Mahmood mengungkapkan rasa syukur dan komitmennya, merenungkan perjalanannya dari sebuah toko pojok di Birmingham hingga ke peran bergengsi yang diembannya.
Menjadi yang pertama merupakan hak istimewa sekaligus beban. Melakukan hal ini dengan benar dapat membuka pintu bagi generasi mendatang, menunjukkan bahwa bahkan hak atas tanah yang tertua pun dapat diraih oleh semua orang.
Baca juga: Seorang Paramedis Menginspirasi Banyak Wanita Muslimah untuk Menekuni Profesi
Shabana Mahmood Dilantik Jadi Kanselir Muslim Wanita Pertama di Inggris
Ia menyoroti pentingnya prestasinya bagi generasi mendatang dan mencatat keistimewaannya sebagai Kanselir Agung pertama yang berbicara bahasa Urdu.
Memimpin upacara tersebut, Dame Sue Carr, Ketua Mahkamah Agung wanita pertama menyoroti berbagai elemen bersejarah pada acara tersebut.
“Hari ini menandai tiga yang pertama: Kanselir Agung pertama yang mengambil sumpah di atas Al-Quran, Kanselir Agung perempuan pertama, dan pertama kalinya Ketua Mahkamah Agung perempuan mengambil sumpah seorang Kanselir Agung”, kata Carr.
Tonggak-tonggak sejarah ini merupakan cerminan evolusi berkelanjutan konstitusi kita untuk mencerminkan masyarakat yang dilayaninya.
Acara tersebut dihadiri oleh tokoh-tokoh terkemuka, termasuk Presiden Law Society Nick Emmerson dan Ketua Bar Sam Townend KC, yang memuji dedikasi Ibu Mahmood terhadap keadilan dan mengantisipasi dampak positifnya pada sistem hukum.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Mahmood berjanji akan terus mempertahankan supremasi hukum internasional dan menegakkan hak asasi manusia saat ia diambil sumpah dalam sebuah upacara di London.
Ia juga mengatakan bahwa lembaga peradilan harus membuat keputusan tanpa tekanan politik dan pengaruh yang tidak semestinya, dan berjanji untuk menjadi pejuang penegakan hukum selama acara di Royal Courts of Justice. [Din]