SERANGAN udara Israel menewaskan seorang wanita hamil di Gaza, bayinya selamat.
Dilansir dari trtworld, serangan udara Israel telah menewaskan seorang wanita hamil di Gaza, tetapi bayinya secara ajaib selamat setelah jenazah sang ibu dilarikan ke ruang bersalin rumah sakit, kata pejabat medis.
Bayi laki-laki itu dalam kondisi stabil tetapi mengalami kekurangan oksigen dan ditempatkan di inkubator di Rumah Sakit Al Awda di Gaza utara, kata Dr. Khalil Dajran.
Sang ibu, Ola el Kurd, 25 tahun, sebelumnya selamat dari serangan udara Israel empat bulan lalu yang menewaskan kedua orang tuanya dan beberapa saudara kandungnya. Ia sedang hamil sembilan bulan saat meninggal.
Dia termasuk di antara tujuh orang yang tewas dalam serangan Israel yang menghantam kamp Nuseirat di Gaza tengah.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Suaminya, Anas Yassin, terluka dalam serangan yang sama dan dirawat di rumah sakit yang sama dengan putranya, anak pertamanya. Anak laki-laki itu belum diberi nama.
Dua serangan Israel di Nuseirat pada hari Jumat menewaskan 14 orang, termasuk el Kurd, kata seorang jurnalis Associated Press dan pejabat rumah sakit.
Baca juga: PBB: Sekitar 60 Persen Korban Tewas di Gaza Adalah Wanita dan Anak-anak
Serangan Udara Israel Menewaskan Seorang Wanita Hamil di Gaza, Bayinya Selamat
Tujuh korban tewas, termasuk tiga wanita dan dua anak-anak, dibawa ke Rumah Sakit Martir Al Aqsa di kota pusat Deir al Balah, dan tujuh jenazah dibawa ke Rumah Sakit Al Awda.
Pengeboman udara, darat dan laut yang terus dilakukan Israel terhadap Gaza telah menewaskan lebih dari 38.000 warga Palestina, kebanyakan wanita dan anak-anak, melukai lebih dari 89.000 orang dan membuat mayoritas dari 2,3 juta penduduk di daerah kantong pantai kecil itu mengungsi.
Pada tanggal 24 April, tubuh Amna Homaid (ibu dan seorang jurnalis) yang tercabik-cabik tergeletak di reruntuhan rumah di kamp Shati, di bagian barat kota Gaza, saat tim penyelamat berusaha menemukan korban selamat.
Serangan Israel menghantam bangunan tersebut, menewaskan dia dan putra sulungnya, Mahdi.
Kakak laki-lakinya dan lima anaknya yang lain terluka tetapi selamat.
Kematiannya menambah daftar panjang statistik suram tentang lebih dari 140 wartawan dan pekerja medis yang terbunuh di Gaza akibat serangan genosida Israel, menurut hitungan yang dibuat oleh Kantor Media Gaza.[Sdz]