JALAN kemenangan, oleh Ustadz Iman Santoso, Lc.
Allah Ta’ala berfirman:
{ وَٱلَّذِينَ جَٰهَدُواْ فِينَا لَنَهۡدِيَنَّهُمۡ سُبُلَنَاۚ وَإِنَّ ٱللَّهَ لَمَعَ ٱلۡمُحۡسِنِينَ }
“Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridaan) Kami, Kami akan tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sungguh, Allah beserta orang-orang yang berbuat baik”. [Surat Al-Ankabut: 69].
Jalan kemenangan bukanlah jalan yang mudah, bukan jalan senang-senang, bukan jalan santai, tetapi jalan jihad, mujahadah dan pengorbanan seperti ayat diatas.
Ayat terakhir dari surat Al-Ankabut ini adalah solusi dari fitnah (ujian) yang menimpa orang beriman di dunia di awal surat ini, yaitu dengan jihad, maka Allah akan memberikan jalan keluar, jalan kemenangan dan kesuksesan bagi orang beriman.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Nabi Adam Alaihi Salam merasakan beratnya ujian hidup, Nabi Nuh Alaihi Salam sangat lelah dan merasakan panjangnya perjalanan dakwah, Nabi Ibrahim Alaihi Salam dilempar ke kobaran api dan hampir menyembelih putranya Ismail Alaihi Salam, Nabi Yusuf Alaihi Salam dijual dengan harga murah dan tinggal di penjara beberapa tahun lama.
Demikian ujian yang menimpa semua nabi dan orang beriman. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
والمجاهد من جاهد نفسه في طاعة الله. رواه أحمد
“Dan mujahid adalah orang yang yang berjihad dalam ketaatan pada Allah.” (HR. Ahmad).
Sehingga sesuai ayat dan hadits di atas, bahwa jihad dan mujahadah yang di maksud adalah segala bentuk jihad dan mujahadah, baik dalam segala bentuk ketaatan secara umum, maupun jihad fi sabilillah untuk menegakkan kalimat Allah, termasuk jihad dakwah, politik maupun jihad qital.
Baca juga: Kenapa Kemenangan Palestina Tidak Disegerakan Oleh Allah? (1)
Jalan Kemenangan
Dalam segala proyek kebaikan, maka jalan kesuksesan dan kemenangannya adalah dengan jihad dan mujahadah.
Maka tidak aneh jika ada kata mutiara yang masyhur :
من جد وجد
Siapa yang bersungguh-sungguh, maka akan meraih kesuksesan.
Imam Ibnul Qoyyim Radhiyallahu ‘Anhu menjelaskan maratibul jihad (tingkatan atau macam jihad), secara rinci, sebagaimana disebutkan dalam kitabnya Zaadul Maad. Maratibul Jihad ada empat.
Jihadun Nafs (jihad terhadap diri), jihadus Syaithan (jihad terhadap setan), Jihadul Kufar (Jihad terhadap orang kafir), dan Jihadul munafiqin (Jihad terhadap orang munafiq).
Orang beriman memiliki tingkatan berbeda dalam jihadnya.
Orang yang paling sempurna adalah orang yang paling sempurna dalam berjihad, dan itu adalah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.
Semenjak Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam diutus sampai wafatnya beliau telah melaksanakan semua maratibul jihad dalam 23 tahun.
Dan dengan adanya jihad Qital di Palestina, umat Islam dapat melaksanakan semua macam jihad sebagaimana disebutkan Ibnul Qoyyim.
Ukuran kemenangan dan kesuksesan orang beriman sangat ditentukan dengan jihadnya, segala macam jihad. Wallahu a’lam bishawab.[Sdz]