KONFLIK antara Israel dan Palestina akhirnya menyeret berbagai kekuatan militer lain. Salah satunya, Lebanon. Pertanyaannya, kenapa Barat termasuk Amerika melarang Israel melakukan serangan darat ke Lebanon?
Pertanyaan ini memang sangat menggelitik. Pasalnya, kekuatan militer Israel jauh melampaui Lebanon termasuk Hizbullah.
Secara statistik, Israel memiliki personil tempur aktif sebanyak 170 ribu. Sementara, Lebanon hanya 70 ribu, atau tidak sampai separuhnya.
Begitu pun dengan kekuatan udaranya. Israel memiliki 700 pesawat tempur canggih. Sementara, Lebanon hanya 100 pesawat yang belum diketahui kecanggihannya.
Anggaran militer Israel juga jauh melampaui Lebanon. Israel memiliki anggaran militer sebesar 28 milyar US dolar. Sementara, Lebanon, hanya 1,4 milyar dolar.
Tidak heran jika para petinggi Israel begitu yakin akan mampu melenyapkan kekuatan militer Lebanon dalam waktu yang tak terlalu lama.
Namun begitu, keseriusan Amerika, Inggris, dan Prancis mencegah Israel menyerang Lebanon menarik untuk dianalisis. Kenapa?
Meluasnya Perang Timur Tengah
Dibandingkan Inggris, Prancis, dan Amerika; Israel memang tergolong jauh dari berpengalaman. Barat sepertinya melihat sisi lain yang tidak mampu diamati Israel. Yaitu, akan meluasnya perang di kawasan Timur Tengah.
Jika melihat letak geografis, Lebanon memang sangat berbeda dengan Mesir dan Yordania. Meski sama-sama berada di perbatasan Israel, Lebanon jauh lebih membahayakan.
Mesir dan Yordania selama ini bisa dibilang sebagai dua negara yang ‘sudah dijinakkan’. Bantuan Amerika kepada Mesir adalah nomor dua terbesar setelah kepada Israel. Bantuan itu bisa dibilang sebagai ‘uang peredam’ untuk tidak mengotak-atik Israel.
Tidak heran jika seluruh kekuatan politik dan militer Mesir begitu patuh dan tunduk dengan maklumat yang dititahkan Amerika. Padahal, Mesir memiliki sejarah perlawanan yang begitu hebat terhadap penjajahan Israel di Palestina.
Sementara, Lebanon memiliki afiliasi dengan Iran yang selama ini selalu berseberangan dengan hegemoni Amerika di Timur Tengah. Bahkan dikabarkan, sebagian pasukan bayaran Rusia sudah berada di Lebanon untuk bergabung dengan Hizbullah.
Letak Geografis Lebanon yang Menakutkan Barat
Jika mencermati letak geografis Lebanon, bisa dibilang negara di utara Israel itu memiliki letak strategis. Terutama, sebagai pintu masuknya kekuatan perlawanan Islam dari arah utara.
Lebanon di bagian utara berbatasan dengan Suriah. Masalahnya untuk Barat, Suriah selama ini sudah menjalin kedekatan militer dan politik dengan Iran.
Meski Syiah di Suriah hanya sekitar 6 persen, tapi kekuasan politik dan militer didominasi oleh aliansi dengan Iran. Sementara, warga Sunni tidak memiliki akses langsung dalam pemerintahan.
Yang dikhawatirkan Barat, selain Suriah akan menjadi pintu masuk suplai militer dari Iran ke Lebanon, kaum perlawanan sunni di Suriah juga akan bergabung melawan Israel.
Selain itu, bukan rahasia lagi kalau Suriah saat ini adalah pangkalan militer terbesar Rusia di wilayah Timur Tengah. Dengan begitu, potensi bergabungnya kekuatan militer Iran dan Rusia, bahkan mungkin juga Turki akan menjadikan Lebanon sebagai lubang kehancuran Israel.
Hingga saat ini, perang Israel dan Lebanon masih tergolong hit and run antara kedua belah pihak. Tapi, kesombongan Israel bisa saja membuat negara miniatur Amerika ini gelap mata untuk melakukan serangan darat ke Lebanon.
Jika itu terjadi, apa yang dikhawatirkan Barat terhadap Israel mungkin akan terbukti. Yaitu, Lebanon akan menjadi kuburan massal untuk kesombongan militer Israel. [Mh]