ChanelMuslim.com – Dihadapan 60 santriwan dan satriwati Pondok Pesantren Al Muhajirin, salah satu aktivis ALPPIND (Aliansi Peduli Perempuan Indonesia), Dr Sitaresmi Sulistyawati Soekanto M Psi T. menyatakan masih maraknya pernikahan dini di kalangan remaja menjadi fenomena yang tidak mudah di atasi. Himpitan ekonomi, tekanan dari orang tua dan informasi media massa menjadi faktor pendorong terjadinya pernikahan dini. (13/4).
Sebagai salah satu staff pengajar di Universitas Indonesia, Sitaresmi juga mengungkapkan remaja Indonesia dikepung oleh banyak permasalahan. Masalah utama yang dialami remaja, yaitu revolusi terhadap ekspektasi sex dengan gaya baru, tekanan teman sebaya, orang tua selalu menganggap anak buruk, informasi media massa dan permasalahan orang tua.
“Masalah yang dialami remaja adalah sexpextation revolution sex with new ethics, peer pressure, parents always have bad assumption about me, magazines-newspapers-tv-video, parents they have many problems,” ujar Sitaresmi.
Permasalahan inilah yang pada akhirnya membuat remaja mencari pelarian pada sex bebas atau melakukan pernikahan dini untuk menghindari zina. Padahal pada usianya, remaja belum bisa mencapai kestabilan emosi. Selain itu, remaja belum mengerti sepenuhnya dari arti tanggung jawab.
“Karena cuma masu sex saja, akhirnya ya sudah menikah saja dari pada zina aau sex bebas. Padahal mental seperti ini belum bisa dikatakan siap berkeluarga,” ungkap Sitaresmi.
Untuk itu, Sitaresmi menganjurkan kepada remaja agar menyalurkan energinya kepada hal positif. Caranya dengan melakukan kegiatan bermanfaat seperti menekuni hobi lalu menggapai banyak prestasi. Hal tersebut akan mengalihkan pikiran remaja dari informasi negatif. (Wnd)