SERANGAN Israel ke Gaza menyebabkan kerusakan lingkungan. Tdak hanya berdampak pada terbunuhnya jiwa manusia dan kerusakan infrastruktur, serangan Israel di Gaza juga menghasilkan kerusakan lingkungan.
Pada tanggal 4 Desember, setidaknya 200 penerbangan kargo Amerika dilaporkan telah mengirimkan 10.000 ton peralatan militer ke Israel.
Studi tersebut menemukan bahwa penerbangan tersebut menghabiskan sekitar 50 juta liter bahan bakar penerbangan, dan diperkirakan mengeluarkan 133.000 ton karbondioksida ke atmosfer – lebih banyak dibandingkan seluruh pulau Grenada pada tahun lalu.
Konsekuensi iklim di Palestina termasuk kenaikan permukaan air laut, kekeringan, dan panas ekstrem yang telah mengancam pasokan air dan ketahanan pangan.
Situasi lingkungan hidup di Gaza saat ini sangat buruk, karena sebagian besar lahan pertanian, infrastruktur energi, dan air telah hancur atau tercemar.
Baca juga: Amunisi AS Digunakan Dalam Serangan Udara Barbar Israel di Rafah
Serangan Israel di Gaza Sebabkan Kerusakan Lingkungan
Melansir dari The Guardian (09/01/2024), antara 36% dan 45% bangunan di Gaza, termasuk rumah, sekolah, masjid, rumah sakit, dan pertokoan, sejauh ini telah hancur atau rusak.
Sementara itu, pada Ahad malam, 26 Mei 2024, pasukan Israel menggempur kamp pengungsian di distrik Tel Al-Sultan, kota Rafah di Jalur Gaza bagian selatan.
Serangan ini terjadi sekitar pukul 10 malam dan menyebabkan kebakaran serta menghanguskan sekitar 14 tenda pengungsian.
Menurut Menteri Kesehatan Palestina, serangan ini menewaskan 45 orang dan melukai 249 orang lainnya.
Fakta-fakta kekejaman Israel di Rafah setidaknya mencakup pengeboman di lokasi pengungsian, tenda pengungsian dibakar hingga anak-anak dan warga dibakar hidup-hidup.
Menurut laporan Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS), sebagian besar korban adalah perempuan dan anak-anak.
Banyak orang di dalam tenda pengungsian dilaporkan “dibakar hidup-hidup”.
Rumah sakit di wilayah tersebut tidak mampu menangani sejumlah besar korban akibat penghancuran sistem kesehatan di Gaza yang disengaja oleh pendudukan Israel.
Serangan ini menuai kecaman global. Mengutip tempo.co, serangan ini terjadi dua hari setelah Mahkamah Internasional memutuskan bahwa Israel harus menghentikan serangannya di Rafah.[ind]
Kontributor: Ayo Less Waste