• Tentang Kami
  • Iklan
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Jumat, 3 Oktober, 2025
No Result
View All Result
FOKUS+
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Berita

Indonesia Kesulitan Menuju Negara Maju, Pertumbuhan Ekonomi Harus Tinggi, Riset dan Inovasi Harus Diperkuat

Mei 30, 2024
in Berita
Kajian Bank Dunia Terkait Kemiskinan Indonesia Harus Jadi Bahan Evaluasi

Anis Byarwati

76
SHARES
585
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram
ADVERTISEMENT

KETUA DPP PKS bidang Ekonomi dan Keuangan Anis Byarwati mengatakan Indonesia kesulitan menuju negara maju, pertumbuhan ekonomi harus tinggi, riset dan inovasi harus diperkuat.

Anis mengingatkan pemerintah terkait penyusunan UU APBN 2025.

Menurutnya, syarat menuju Indonesia emas 2045 dan keluar dari jebakan negara berpendapatan menengah (middle income trap) tidak mudah.

“Indonesia memerlukan pertumbuhan ekonomi per tahun antara 6-7%, sementara tren pertumbuhan ekonomi selama dua periode kepemimpinan saat ini mencapai rata-rata 5 persenan saja,” katanya di Komplek Parlemen DPR RI, Senayan, Jakarta (30/5/24).

Anggota DPR RI Komisi XI ini menengarai pertumbuhan ekonomi yang rendah karena didorong oleh rendahnya tingkat produktivitas Indonesia.

Rata rata produktivitas yang rendah tercermin dari Total Factor Productivity (TFP) Indonesia selama 2005 – 2019 tumbuh negatif sebesar -0,66.

Relatif tertinggal dibandingkan Korea Selatan yang mampu mencapai 1,61 ketika masih dalam situasi menuju negara maju pada tahun 1971 -1995 atau Tiongkok sebesar 1,60 selama kurun 2005 – 2019.

“Produktivitas yang rendah dari Indonesia disebabkan kualitas SDM yang tertinggal. Baik dari sisi produktivitas sektor ekonomi yang rendah, kapasitas ilmu pengetahuan dan teknologi, inovasi yang tertinggal, hingga rumitnya regulasi dan kepastian hukum, Indonesia kesulitan menuju negara maju,” ungkapnya.

Baca juga: Capaian Ekonomi Triwulan 1 2024, Anggota DPR Ingatkan Waspada Risiko Ketidakpastian Ekonomi dan Geopolitik Global

Indonesia Kesulitan Menuju Negara Maju, Pertumbuhan Ekonomi Harus Tinggi, Riset dan Inovasi Harus Diperkuat

Menurut Wakil Ketua BAKN DPR RI ini kapasitas Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi sangat penting untuk meningkatkan daya saing bangsa melalui efisiensi, desain produk berkualitas, dan berteknologi tinggi.

“Namun semua itu dihadapkan dengan lemahnya komitmen pemerintah terutama dari sisi belanja anggaran riset dan teknologi yang baru mencapai 0,28 persen dari PDB. Jauh tertinggal dibandingkan Korea Selatan (4,81), dan Malaysia (1,04) menurut data tahun 2020,” katanya.

Anis juga menyebut, berdasarkan Indeks Inovasi Global yang dirilis World Intelectual Property Organization yang merupakan badan dari PBB.

Inovasi Indonesia dalam 10 tahun terakhir berada di bawah peringkat Singapura yang menduduki peringkat (8), Malaysia (36), Thailand (43), Vietnam (44), dan Filipina (51).

Sementara Indonesia sendiri bertengger di peringkat 87 dari seluruh negara lainnya di dunia.

“Belanja anggaran riset perlu diperkuat, pada akhirnya riset, inovasi, dan teknologi lah yang bisa mendorong pertumbuhan ekonomi lebih kencang. Jika keberpihakan negara tidak ada, sulit rasanya menuju Indonesia emas 2045,” katanya.

Anggota Fraksi PKS ini juga menyebut dalam UU Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (PPSK) yang diusulkan oleh Komisi XI DPR RI tidak luput membahas terkait Inovasi Teknologi Sektor Keuangan.

“Upaya tersebut agar semua berperan dalam pertumbuhan ekonomi nasional secara simultan, tantangannya ialah SDM, salah satunya masih minimnya literasi keuangan,” ungkapnya.

Legislator perempuan ini memandang untuk mencapai SDM menuju negara maju, kualitas dan kuantitas peneliti Indonesia belum cukup memadai.

Tercermin dari jumlah peneliti riset dan inovasi per satu juta penduduk, Indonesia hanya mencapai 388, jauh lebih rendah dibandingkan Singapura (7.287), Thailand (1.790), dan Korea Selatan (8.408).

“Demikian pula ekosistem riset masih lemah, hasil riset tidak aplikatif karena masih kurangnya kerja sama riset domestik dan internasional. Sebagaimana tergambar dari jumlah paten yang diajukan Indonesia hanya sebanyak 1.445, masih tertinggal dari Malaysia (1.863), Singapura (9.766), Apalagi jika dibandingkan negara maju seperti Korea Selatan (267.527), “ pungkasnya.[ind]

Tags: Indonesia Kesulitan Menuju Negara MajuPertumbuhan Ekonomi Harus TinggiRiset dan Inovasi Harus Diperkuat
Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM
Previous Post

Ustazah Shafwatun Nida Ungkap Pentingnya Silaturahim

Next Post

Event Pameran Olahraga Ekstrim, Deep and Extreme Indonesia 2024 Resmi Dibuka

Next Post
Event Pameran Olahraga Ekstrim, Deep and Extreme Indonesia 2024 Resmi Dibuka

Event Pameran Olahraga Ekstrim, Deep and Extreme Indonesia 2024 Resmi Dibuka

Masa Depan Milik Umat Ini

Masa Depan Milik Umat Ini

Hati-hati saat Jatuh Cinta

Belajar Jadi Istri

  • Perang Pemikiran, Louis IX, dan Alasan Kenapa Umat Hari Ini Diam Atas Palestina

    Doa untuk Palestina Lengkap beserta Artinya

    1438 shares
    Share 575 Tweet 360
  • Doa Ibu yang Mengubah Nasib Anak

    3067 shares
    Share 1227 Tweet 767
  • 124 Nama Sahabiyat untuk Bayi Perempuan

    7453 shares
    Share 2981 Tweet 1863
  • Israel Culik Ratusan Relawan Global Sumud Flotilla di Perairan Internasional

    68 shares
    Share 27 Tweet 17
  • Mengenal Lebih Dekat Global Sumud Flotilla dan Sumud Nusantara

    129 shares
    Share 52 Tweet 32
  • Terjemahan Hadits Arbain Pertama Lengkap dengan Huruf Latin

    4960 shares
    Share 1984 Tweet 1240
  • Ustaz Bachtiar Nasir Serukan Aksi Besar 7 Oktober, Respons Penahanan Aktivis Global Sumud Flotilla

    67 shares
    Share 27 Tweet 17
  • 4 Macam Mad Lazim, Berikut Ini Pengertian dan Contohnya

    5085 shares
    Share 2034 Tweet 1271
  • Belajar Bersyukur dari Tadabbur Surat Adh Dhuha

    229 shares
    Share 92 Tweet 57
  • Pengertian Mad Thobi’i, Mad Wajib Muttasil, dan Mad Jaiz Munfasil

    3948 shares
    Share 1579 Tweet 987
Chanelmuslim.com

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga

Navigate Site

  • IKLAN
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • LOWONGAN KERJA

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga