Chanelmuslim.com-Bullying masih menduduki peringkat pertama permasalahan remaja di seluruh dunia. Hal itu disampaikan Fifi P. Jubilea atau yang akrab disapa Mam Fifi pada Workshop “Remaja di Persimpangan Jalan” yang digelar di Al-Quds Building, Jakarta Islamic School (JISc) pada Sabtu (2/5) lalu.
Bersamaan dengan peringatan Hari Guru pada 2 Mei 2015, Jakarta Islamic School (JISc) mengadakan workshop yang membahas tentang remaja dan permasalahan seputar remaja. Guru dan orang tua murid turut hadir guna menyamakan visi bersama mengurangi permasalahan yang dihadapi remaja.
Penggunaan istilah remaja dalam Islam, sebenarnya tidak ada, hanya saja istilah ini menyebar dari kalangan Barat. Masalah yang kerap dialami remaja usia sekolah dirinci menjadi tiga, yaitu love, bullying, dan narkoba.
Masalah remaja seputar love terjjadi di kalangan remaja karena dipengaruhi hormon-hormon yang mulai bekerja di usia tersebut. Mulai menyukai lawan jenis di kalangan siswa boarding mulai terlihat dengan memasang foto wanita di profil picture bbm misalnya.
Sementara, bullying menduduki peringkat pertama permasalahan anak seluruh dunia. Setiap anak tidak suka terhadap perlakuan bullying dan dapat menyebabkan anak bunuh diri. Persoalan ini harus dicermati oleh para guru di sekolah atau pun di boarding. Komunikasi yang baik antara orang tua dan anak juga diperlukan untuk mengetahui kondisi anak ketika di sekolah.
“Pentingnya komunikasi anak dan orang tua berbagi peran seperti Mr. Bad dan Mr. Good jangan sampai anak menemukan ketenangan di luar rumah,” ujar ibu 3 anak tersebut pada peserta workshop.
Masalah lain yang juga marak di kalangan remaja adalah narkoba. Orang tua perlu tahu perkembangan penyebaran narkoba yang bahkan sudah disusupi ke makanan. Pentingnya pengetahuan akan bahaya narkoba ini bagi guru dan orang tua diharapkan dapat menunjang penjagaan remaja agar tidak mencoba narkoba. Peran pendidikan agama juga harus dibina agar “agama tidak hanya di kursi namun juga harus di hati.”
Puncak acara workshop dimeriahkan dengan potong kue dan foto bersama guru dan manajemen sebagai kenang-kenangan peserta. (hia/ind)