MEMAHAMI yang Benar Tentang Rezeki ini ditulis oleh Randy Insyaha, Motivator Parenting dari Rumah Pintar Aisha.
Ada sebuah pertanyaan, Allah memberikan rezeki bagi orang yang bertaqwa, tetapi kenyataannya, banyak orang sholeh hidupnya miskin sedangkan orang yang banyak dosa hidupnya kaya.
Sobat, jaminan Allah tentang rezeki kepada orang yang bertaqwa itu merujuk pada ayat berikut ini.
“Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah, niscaya diberi-Nya kelapangan dan diberi-Nya rezeki yang tidak diduga-duga. Siapa yang bertawakkal kepada Allah, niscaya dijamin-Nya, sesungguhnya Allah sangat tegas dalam perintah-Nya dan Dialah yang mentakdirkan segala sesuatu.” (QS. At – Thalaq: 2-3).
Nah, sekarang kita bahas dulu definisi dari taqwa dan kemudian kita bahas tentang rezeki.
Menurut QS. Al-Baqarah ayat 177 Allah mendefisinikan orang yang bertaqwa sebagai berikut:
“Kebajikan itu bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat, tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa.”
Nah pertanyaannya sekarang apakah yang kita anggap orang yang bertaqwa itu sudah memenuhi kriteria di atas.
Kedua tentang rezeki. Rezeki ada dua pengertian yakni rezeki dalam pengertian sempit dan rezeki dalam pengertian luas.
Rezeki dalam pengertian sempit yakni rezeki yang dipahami kebanyakan orang berupa materi seperti uang, gaji, keuntungan, bonus, mobil, rumah dll.
Sedangkan rezeki dalam Islam memiliki arti yang luas yaitu semua pemberian Allah yang bisa kita nikmati dan bermanfaat bagi diri kita dalam menjalankan kehidupan di dunia dan juga bermanfaat bagi kehidupan kita nanti di akhirat.
Rezeki dalam arti luas meliputi harta benda, uang, semua barang yang kita gunakan (rumah, kendaraan, piring, gelas, sepatu, pakaian dll).
Semua yang kita nikmati seperti makanan, minuman, fasilitas mobil, motor, AC dll.
Lalu rezeki usia, anak, kesehatan, termasuk juga udara, sinar matahari dll. Ketenangan hati, dicintai, memiliki kedudukan, jabatan, kesholehan, memiliki ilmu, mudah melakukan kebaikan, mudah melakukan amal sholeh, mudah beribadah, memiliki anak yang sholeh, berteman dengan orang yang sholeh itu juga rezeki.
Baca juga: Resensi Buku Hidup Tenang Dikejar-Kejar Rezeki, Karya Zainal Abidin
Memahami yang Benar Tentang Rezeki
Jika kita memaknai rezeki dalam arti yang sempit maka kita akan sulit menghadirkan rasa syukur.
Padahal Allah sudah banyak sekali memberikan rezeki kepada kita, memberikan berbagai macam kebutuhan sehingga kita masih tetap hidup untuk tujuan sukses dunia dan akhirat.
Pemahaman keliru bahwa rezeki hanya semata-mata berupa uang menyebabkan diri sulit untuk bersyukur.
Padahal diberi nafas saja adalah rezeki yang luar biasa, coba bayangkan jika sulit bernafas, begitu tersiksanya kan.
Lalu rezeki juga terbagi menjadi rezeki umum dan rezeki khusus.
Rezeki umum merujuk pada ayat berikut ini.
“Tidak suatu binatangpun (termasuk manusia) yang bergerak di atas bumi ini yang tidak dijamin oleh Allah rezekinya.” (QS. Hud : 6).
Artinya Allah menjamin rezeki semua makhluknya, baik manusia, hewan dan juga tumbuhan.
Jaminan Allah juga diberikan kepada siapapun apakah ia orang sholeh atau tidak, muslim atau bukan, kaya atau miskin.
Semua orang dijamin rezekinya sampai ajal tiba. Rezekinya baru akan habis saat orang itu meninggal dunia.
Jadi selama orang itu belum meninggal dunia maka ia tetap akan mendapatkan bagian dari rezekinya.
Lalu ada pertanyaan lagi, kalau Allah menjamin setiap orang dengan rezekinya masing-masing lalu kenapa ada orang kaya dan juga ada orang miskin.
Kaya atau miskin ini sangat tergantung dengan hukum Allah yang lain sesuai dengan ayat berikut ini.
“Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya, dan bahwasanya usaha itu kelak akan diperlihatkan (kepadanya)” (QS. An-Najm : 39-40).
“Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.”. (QS. Ar-Rad : 11).
Artinya seperti ini, kita memang tidak bisa memilih takdir saat kita lahir, apakah dari keluarga yang kaya atau miskin. Itu adalah takdir Allah.
Tetapi apakah kita meninggal dalam keadaan kaya atau miskin itu adalah pilihan kita.
Saat kita ditakdirkan lahir dari keluarga miskin lalu kita berusaha maka Allah akan memberikan sesuai dengan apa yang kita usahakan.
Allah Maha Adil, Allah akan memberikan hamba-Nya sesuai dengan apa yang telah ia usahakan.
Hukum ini berlaku untuk siapapun apakah ia muslim atau non muslim, orang yang sholeh ataupun tidak.
Jadi meskipun orang yang tidak beriman berusaha mengubah level hidupnya maka sesuai dengan hukum ini, Allah akan kabulkan sesuai dengan apa yang sudah ia usahakan.
Jadi ada rezeki yang dibagikan sebagaimana dalam QS. Hud ayat 6 bahwa Allah membagi rezeki kepada semua makhluknya.
Ada juga rezeki yang dijanjikan yakni Allah berjanji akan menambah rezeki bagi hamba-Nya yang melakukan usaha atau amalan tertentu.
Jadi Allah berjanji jika hambanya berusaha atau melakukan suatu amalan tertentu maka Allah akan menambahkan rezeki-Nya, termasuk juga menambahkan jumlah harta bendanya.
Apa saja contoh rezeki yang dijanjikan itu misalnya rezeki karena bekerja, bertaqwa, bersyukur, berbakti kepada orang tua, bersedekah, beristighfar dan amalan yang lain.
Lalu apa yang dimaksud dengan rezeki khusus.
Kalau rezeki umum itu, semua makhluk Allah mendapatkannya kalau rezeki khusus hanya diberikan kepada orang-orang yang bertaqwa saja.
Ingat, definisi rezeki bahwa rezeki itu luas meliputi uang, kesehatan, anak termasuk juga dalam hal kemudahan beribadah, kemudahan melakukan amal sholeh, keimanan, pemahaman ilmu agama dll.
Yang kesemuanya itu akan memudahkan seorang hamba meraih surga-Nya.
Rezeki khusus ini diberikan kepada hamba-hamba Allah yang bertaqwa sehingga selain mendapatkan kebahagiaan, ketenangan, kecukupan rezeki selama di dunia juga mempermudah mengantarkan hamba-Nya meraih surga-Nya.
Rezeki khusus ini diberikan hanya kepada mereka yang bertaqwa sesuai dengan QS. Ath Thalaq ayat 11 berikut ini.
“Dan barangsiapa beriman kepada Allah dan mengerjakan amal yang saleh niscaya Allah akan memasukkannya ke dalam surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Sesungguhnya Allah memberikan rezeki yang baik kepadanya“.
Jadi orang yang bertaqwa itu selain mendapatkan rezeki untuk kehidupan dunianya juga Allah berikan rezeki untuk kehidupannya di akhirat.[ind]