CARA kembali kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala setelah sadar bahwa diri berlumuran dosa.
Dilansir dari aboutislam, seseorang bertanya kepada Ustadz Idris Tawfiq.
Assalamu’alaikum. Bagaimana caranya agar saya bisa menyadari Kebesaran Tuhan? Bagaimana caranya saya bisa berserah diri dan bersujud tunduk kepada Tuhan dalam doa?
Setiap kali saya mulai takut akan Tuhan, beban dosa-dosa saya kembali muncul di pikiran, dan saya tidak dapat menemukan jalan keluar dari hal ini.
Dan ketika dosa-dosa ini memasuki pikiran, hal itu mengalihkan perhatian saya dari Tuhan, dan membawaku kepada dosa lagi.
Saya sudah menjadi tawanan dari perbuatan saya sendiri. Saya sangat ingin berserah diri kepada Tuhan.
Namun saya seolah-olah selalu mengecilkan hati dengan dosa-dosa yang pernah saya lakukan.
Saya mempunyai hati nurani yang bersalah dan kotor, dan saya merasa bahwa saya tidak akan pernah bisa suci, kecuali dengan memahami kebesaran Tuhan atau rasa takut yang seharusnya saya miliki terhadap-Nya.
Tolong bantu saya keluar dari kekacauan ini.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Jawaban:
Bahkan dosa terbesar pun tidak berada di luar Rahmat-Nya. Sadar akan Tuhan, renungkan alam semesta-Nya yang menakjubkan.
Untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan mengenal-Nya lebih baik, pertama-tama kita harus mengenali keindahan dan keagungan-Nya di sekitar kita.
Keinginan untuk lebih mengenal Allah dan menjadi orang yang lebih baik, seorang Muslim yang lebih baik, merupakan bagian dari jalan ke depan.
Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mengatakan bahwa salah satu cara mengetahui bahwa Allah mencintai kita adalah ketika kita merasakan cinta kepada-Nya, karena cinta itu diilhami oleh Allah sendiri.
Baca juga: Islam dan Akal
Cara Kembali Kepada Allah Setelah Berlumuran Dosa
Namun, sebagai manusia, kita membuat hidup menjadi sangat sulit, bukan?
Terkadang kita melihat masalah, padahal sebenarnya tidak ada, dan kita merasa kesulitan dengan masalah yang sebenarnya sederhana dan jelas.
Maka, untuk mendekatkan diri kepada Allah dan mengenal-Nya lebih baik, pertama-tama kita harus mengenali keindahan dan keagungan-Nya di sekitar kita.
Bayangkan, pertama-tama, tentang indahnya matahari terbenam atau senyuman di wajah seorang anak kecil.
Bayangkan bagaimana seekor domba muda merawat anak-anaknya atau bagaimana salju mencair di puncak gunung tertinggi untuk menghasilkan air yang dapat kita minum.
Ketika kita memikirkan hal-hal ini, kita mulai melihat tangan Allah sedang bekerja. Pikiran kita tidak pernah bisa menangkap keagungan-Nya, namun kita bisa melihat keagungan-Nya di sekeliling kita.
Mengingatkan diri kita sepanjang hari akan kehadiran-Nya adalah cara yang pasti untuk mulai menghargai kebesaran-Nya.
Berkonsentrasi pada kelemahan diri sendiri berarti melakukan hal yang salah.
Daripada menjadikan diri kita sendiri sebagai fokus perhatian, sebaiknya kita fokus pada Allah.
Menjadi muslim artinya kita tidak memikirkan diri sendiri dulu, tapi memikirkan Allah. Menjadi Muslim berarti kita tunduk pada kehendak-Nya.
Yang terakhir adalah refleksi ayat kursi.
Jika kita mengenal dan menyukai kata-kata dalam ayat ini, sering mengulanginya dan merenungkan maknanya, kita akan menghargai kebesaran Allah, insya Allah. Dan mulai menempatkan semua kekhawatiran kita dalam pemeliharaan-Nya.[Sdz]