IMAN dan optimisme. Orang yang beriman akan selalu memiliki optimisme dalam kehidupan. Ia tidak pernah merasa sendirian dan ditinggalkan oleh Rabb-nya.
Dalam kondisi kesulitan apa pun, ia merasa bahwa Allah selalu bersamanya dan menolongnya, serta akan memberikan balasan yang adil kelak di akhirat.
Oleh karenanya, Allah dalam firman-Nya melarang orang mukmin untuk berputus asa (pesimis) dari rahmat Allah.
Karena hanya orang kafir yang suka berputus asa.
يٰبَنِيَّ اذْهَبُوْا فَتَحَسَّسُوْا مِنْ يُّوْسُفَ وَاَخِيْهِ وَلَا تَا۟يْـَٔسُوْا مِنْ رَّوْحِ اللّٰهِۗ اِنَّهٗ لَا يَا۟يْـَٔسُ مِنْ رَّوْحِ اللّٰهِ اِلَّا الْقَوْمُ الْكٰفِرُوْنَ ٨٧
Wahai anak-anakku, pergi dan carilah berita tentang Yusuf beserta saudaranya. Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tidak ada yang berputus asa dari rahmat Allah, kecuali kaum yang kafir. (Yusuf:87).
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Salah satu bukti bahwa seorang mukmin tidak cepat putus asa adalah kisah yang menimpa tiga orang yang terjebak di dalam gua.
Dalam riwayat Muslim dikisahkan ketika tiga orang sedang berjalan-jalan, tiba-tiba hujan turun.
Mereka pun berteduh di sebuah gunung menuju pintu gua dan menutupnya.
Baca juga: Hijrah dan Perubahan
Iman dan Optimisme
Salah satu dari mereka berkata kepada yang lain, “Lihatlah amal saleh yang telah kamu kerjakan karena Allah, lalu berdoalah kepada Allah dengannya. Semoga Allah memberi kemudahan bagi kalian.”
Salah seorang dari mereka berkata, “Ya Allah, sesungguhnya aku mempunyai dua orang tua yang telah berusia lanjut, istri, dan beberapa anak yang masih kecil.
Aku yang menggembala untuk mereka. Jika aku pulang di sore hari, aku memerah susu, lalu memberi minum kedua orang tuaku terlebih dahulu sebelum anak-anakku.
Suatu hari, aku menggembala cukup jauh dari desa. Aku tidak pulang kecuali hari telah sore dan aku mendapati mereka berdua telah tidur.
Aku memerah susu seperti biasa. Aku membawa bejana susu kepada keduanya dan berdiri menunggu di dekat kepala mereka berdua.
Aku tidak ingin membangunkan keduanya dari tidur dan aku tidak ingin memberi minum anak-anakku sebelum keduanya minum.
Sementara anak-anakku menangis kelaparan di bawah kakiku. Aku tetap pada pendirianku.
Anak-anak juga masih dalam kondisi demikian sampai terbit fajar.
Jika engkau mengetahui bahwa aku melakukan itu hanya demi mencari ridha-Mu, maka bukalah pintu gua ini sedikit sehingga kami bisa melihat langit.”
Lalu Allah membuka pintu gua sedikit dan mereka melihat langit.
Demikianlah jika seseorang mempunyai keyakinan yang kuat, segala rintangan yang menghadangnya tidaklah berarti.
Karena ia yakin selalu ada pertolongan Allah.
Sumber: Kumpulan Kultum Terlengkap Sepanjang Tahun – Dr. Hasan El Qudsy
[Sdz]