HIJRAH dan perubahan. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
اِنَّ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَالَّذِيْنَ هَاجَرُوْا وَجَاهَدُوْا فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِۙ اُولٰۤىِٕكَ يَرْجُوْنَ رَحْمَتَ اللّٰهِۗ وَاللّٰهُ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ ٢١٨
Sesungguhnya orang-orang yang beriman serta orang-orang yang berhijrah dan berjihad di jalan Allah, mereka itu mengharapkan rahmat Allah. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Penetapan kalender Hijriah sebagai penanggalan Islam mulai digunakan semasa Khalifah Umar bin Khattab Radhiyallahu ‘Anhu.
Awal tahun Hijriah berpatokan pada peristiwa hijrah Rasul Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dari Makkah ke Madinah.
Keputusan Khalifah Umar bin Khattab kemudian disepakati oleh para sahabat (ijma’ sahabat) tentu memiliki makna besar.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Peristiwa hijrah Rasulullah dari Makkah ke Madinah adalah momentum penting dalam lintasan sejarah perjuangan Islam dan kaum Muslim.
Dengan hijrah itulah masyarakat Islam terbentuk untuk pertama kalinya. Lewat pintu hijrah itu pula, Islam sebagai sebuah sistem bisa ditegakkan dalam institusi negara.
Yakni Daulah Islamiyah pertama di Madinah Munawwarah.
Baca juga: Miras Sumber Kriminalitas
Hijrah dan Perubahan
Karena itu makna hijrah penting untuk diresapi serta direalisasikan untuk menghela perubahan masyarakat saat ini.
Dengan begitu akan terwujud kembali masyarakat Islam yang diliputi keberkahan dan keridhaan dari Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Ibnu Hajar Al-Asqalani menjelaskan bahwa hijrah itu ada dua macam, Zhahirah dan Bathinah.
Atau istilah Ibnu Qayyim, Hijrah Makkaniyah dan Hijrah Maknawiyyah.
Hijrah Zhahirah atau Makkaniyah adalah lari dari satu tempat ke tempat yang lain menyelamatkan agama dari fitnah.
Sirah Nabawiyyah mencatat tahun ke-12 kenabian, Nabi dan para sahabatnya berhijrah dari Makkah dan Madinah untuk menghindari fitnah terhadap agama dan ancaman terhadap kaum muslimin dari kafir Makkah.
Orang-orang Makkah yang berhijrah disebut kaum Muhajirin.
Orang-orang Madinah (Yatsrib nama sebelum hijrah) yang menyambut kedatangan kaum muhajirin disebut Anshar.
Al-Quran merekam keutamaan dua kelompok ini.
Hijrah Bathiniah atau Maknawiyyah adalah meninggalkan segala macam karakter, budaya, sistem yang buruk, dari dosa dan maksiat kemudian beralih kepada kebaikan.
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
Muslim itu adalah orang yang menjadikan Muslim yang lain selamat dari lisan dan tangannya. Orang yang berhijrah itu adalah orang yang meninggalkan apa saja yang telah Allah larang (HR. Bukhari).
Sumber: Kultum 100 Judul – Ust. Lathief Abdallah
[Sdz]