JAGAD media sosial tengah ramai dengan tagar #KabuarAjaDulu, Seakan mengikuti tren tersebut, Paula Verhoeven memilih pergi ke Melbourne, Australia.
Paula bertolak ke Melbourne, pada Rabu, 20 Februari 2025. Perjalanan kali ini bukan untuk menghadiri pameran busana seperti biasanya, tetapi meninjau lokasi yang akan menjadi Islamic Centre Indonesia pertama dan terbesar di Melbourne.
Paula menghabiskan lebih dari tiga hari untuk bersilaturahmi dengan para diaspora Muslim di Laverton, Melbourne.

Baca juga: Shella Saukia Gelar Pagelaran Fashion Show Bertema SSahaja Perempuan Indonesia
Ikut Tren KaburAjaDulu, Paula Verhoeven Pergi ke Melbourne
Ia juga berkesempatan menjadi tamu istimewa dalam kajian rutin jamaah Masjid Baitul Makmur. Dalam kajian bertema “Pulang dengan Bahagia” ia berbagi kisah tentang perjalanannya berhijrah dan mengenakan hijab, serta tekadnya untuk terus memperbaiki diri di tengah berbagai ujian kehidupan.
Antusiasme jamaah sangat luar biasa, hingga masjid berkapasitas 30 orang itu terasa sesak. Kabar baiknya, Masjid Baitul Makmur akan diperluas dan dikembangkan menjadi Islamic Centre Indonesia pertama di Melbourne yang mampu menampung lebih dari 1.500 jamaah.

Paula menyambut baik dan mendukung pemekaran masjid ini. “Saya ingin menolong agama Allah ini, ingin memudahkan saudara Muslim saya di Melbourne untuk bersujud. Islam semakin meluas di selatan dunia, dan kita semua bisa menjadi bagian dari sejarah ini,” ungkap Paula dengan penuh semangat.
Bahkan, ia berharap kedua anaknya, Kiano dan Kenzo, bisa tumbuh besar di lingkungan Masjid Baitul Makmur. “Saya ingin mereka tumbuh di lingkungan yang baik, bersama orang-orang baik. Apalagi di sini, anak-anak terbiasa bermain, membaca buku, dan mengikuti berbagai kajian,” imbuhnya.
Seperti diketahui, Cinta Quran Foundation akan membangun Islamic Centre berbasis wakaf pertama dan terbesar di Melbourne, Australia.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Program ini lahir dari perhatian terhadap pesatnya pertumbuhan umat Islam di Melbourne, yang kini menjadi agama terbesar kedua di kota tersebut dengan lebih dari 500 ribu Muslim yang tersebar di berbagai wilayah.
Sayangnya, jumlah masjid yang tersedia masih sangat terbatas dibandingkan dengan jumlah jamaah yang terus bertambah.
Banyak masjid yang memiliki area shalat sempit, sehingga ibadah harus dilakukan secara bergantian dalam sistem kloter. Masalah ini yang ingin dipecahkan bersama dengan membangun masjid berkapasitas besar yang dapat menjadi pusat ibadah, edukasi, dan persatuan umat Islam di Melbourne. [Din]