SERINGKALI kita merasakan jatuh cinta yang amat dalam. Bukan hanya dengan sesama manusia, namun bisa jadi dengan segala hal yang kita temui, dan jatuh cinta paling indah adalah jatuh cinta kepada Sang Pencipta.
Ada sebuah pepatah jawa yang mengatakan “Witing tresno jalaran soko kulino.”, dari pepatah ini kita dapat memahami bahwa cinta hadir karena terbiasa. Terbiasa berinteraksi misalnya.
Dalam konteks ‘terbiasa’ tentunya memiliki makna yang sangat luas. Bisa terbiasa membaca, atau terbiasa melakukan sesuatu.
Tentu dari keterbiasaan tersebut akan timbul rasa ingin saling memiliki, rasa ingin diperhatikan atau akan memberi perhatian, sehingga dapat menimbulkan rasa cinta yang makin dalam.
Ketika seseorang mulai jatuh cinta, tentu dia akan selalu berjuang untuk mendapatkan sesuatu yang dia cintai. Bahkan ia juga akan merubah penampilan nya, gaya bahasa nya, dan perilaku nya agar bisa menarik perhatian dari orang yang di cintai nya.
Baca juga: Konsep Jatuh Cinta dalam Islam
Indahnya Jatuh Cinta Kepada Sang Pencipta
Dalam hal ini, mengejar cinta manusia itu perlu effort yang besar, bahkan harus siap mengorbankan waktu, tenaga, harta, dan lain sebagai nya. Jika cinta yang dikejar adalah sesuatu yang tidak di ridhoi oleh Nya dan tidak sesuai dengan syariat-Nya, maka dapat dipastikan akan merasakan sakit hati dan kekecewaan yang amat dalam.
Begitulah jika yang diharapkan adalah cinta manusia yang notabene bukan sesuatu yang pasti bisa didapatkan dengan mudah.
Alangkah baiknya, jika rasa cinta itu dialihkan untuk hal yang lebih baik dan kepada hal yang paling utama. Yaitu mengejar cinta dan ridho Allah. Karena pada dasarnya, Allah lah Tuhan yang memberikan semua kenikmatan yang kita rasakan sampai detik ini. Dan itulah bukti cinta Allah kepada hambaNya.
Segala sesuatu yang kita rasakan di dunia ini, mulai dari rasa bahagia, harta yang tercukupi, kuatnya diri menghadapi berbagai cobaan dan masalah, dan bahkan kita masih diberi kesempatan untuk hidup di dunia ini. Tentu semua ini karena Rahmat dan Cintanya Allah kepada kita.
Seperti yang kita ketahui bersama bahwa untuk mengejar cinta perlu banyak perjuangan, pengorbanan, dan paksaan. Jikalau kita menginginkan untuk mencintai Al Qur’an, maka sering-seringlah untuk membaca dan mentadabburi nya. Karena dengan membaca kitab-Nya, kita telah membaca pesan cinta dari-Nya.
Follow Official WhatsApp chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Tak perlu khawatir jikalau dalam membaca nya masih terbata-bata. Karena Rosulullah pernah bersabda bahwa, Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Orang yang membaca Al-Qur’an dan ia mahir membacanya, maka ia bersama para malaikat yang mulia (bersih dari maksiat) dan taat dalam kebaikan. Sedangkan orang yang membaca Al-Qur’an dengan terbata-bata dan merasa kesulitan ketika membacanya, maka baginya dua pahala.” (Muttafaqun ‘alaih) [HR. Bukhari, no. 4937 dan Muslim, no. 789].
Tentunya hadits ini memberikan kabar indah untuk kita semua. Bahwa kita telah diberikan banyak nikmat oleh Allah agar kita bisa istiqomah untuk membaca dan memahami pesan cinta dari-Nya yang ditulis dalam Al Qur’an. Yang pada akhirnya, mencintai Al Qur’an dan mendapatkan cinta Allah jauh lebih indah. [Azh]