PERSAUDARAAN Muslimah (Salimah) menghadiri undangan Rapat Koordinasi Dewan Nasional Keuangan Inklusif (DNKI) yang diselenggarakan oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia di Jakarta pada Jumat (22/3).
Rapat dihadiri oleh perwakilan dari berbagai sektor keuangan inklusif, Sekretariat DNKI, dan mitra DNKI.
Salimah hadir sebagai mitra PT Pegadaian Syariah dalam melaksanakan
edukasi dan literasi inklusi keuangan syariah.
Rapat yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, membahas target dan capaian tingkat inklusi keuangan di Indonesia serta rencana strategis yang disusun oleh DNKI.
Airlangga mengatakan, pemerintah menargetkan kenaikan tingkat penggunaan produk dan layanan keuangan sebesar 1% setiap tahun, yakni 90% pada tahun 2024 hingga 95% pada tahun 2029.
Selain itu, pemerintah juga menargetkan tingkat kepemilikan akun pada tahun 2024 sebesar 80%. Target ini naik 2% setiap tahun hingga mencapai 90% pada 2029.
Di sisi lain, pemerintah menghadapi tantangan berupa gap antara literasi dan inklusi keuangan, masyarakat yang belum menggunakan layanan keuangan formal, belum memiliki akun, serta masyarakat desa yang belum terlayani oleh lembaga keuangan formal.
Untuk itu, pemerintah menetapkan berbagai langkah strategis untuk mencapai target inklusi keuangan yang telah ditetapkan.
Di antaranya, menyiapkan Rancangan Peraturan Pemerintah tentang Komite Nasional Inklusi dan Literasi Keuangan. Pembentukan komite itu adalah perintah dari Undang Undang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan.
Ketua Umum Salimah, Etty Praktiknyowati, seusai menghadiri acara, menyatakan komitmen untuk melaksanakan edukasi dan literasi keuangan inklusif.
“Sebagai mitra Pegadaian Syariah, Salimah berkomitmen melakukan literasi inklusi keuangan syariah ke masyarakat perempuan di seluruh Indonesia,” ucapnya.
Ia menambahkan, sejauh ini ada tiga juta penerima manfaat Salimah yang mencapai masyarakat akar rumput. Sebagai organisasi yang berfokus pada peningkatan kualitas hidup perempuan, anak, dan keluarga Indonesia, Salimah mengambil peran penting dalam pelaksanaan edukasi dan literasi keuangan inklusif. [Mh/Salimah]