ChanelMuslim.com – Upaya menggaungkan kembali internasionalisasi pengelolaan Haramain (Mekkah dan Madinah) oleh pihak tertentu, menuai kecaman ormas Islam di Indonesia.
Sekitar 30 tokoh dan ulama dari berbagai lembaga keislaman yang ada di Indonesia dengan tegas menolak setiap upaya yang berusaha melakukan internasionalisasi penyelenggaraan ibadah haji serta umroh dan pengelolaan dua tempat suci umat Islam, Mekkah dan Madinah.
Penolakan itu disampaikan secara tegas oleh para tokoh ormas Islam ketika mereka bersilaturahim dengan Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Osamah Mohammad Abdullah Al-Shuaibi, di rumah dinasnya, jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat pada Selasa malam kemarin (27/3/2018).
Dalam pembacaan sikap ormas Islam terkait masalah itu, mereka menyatakan bahwa upaya internasionalisasi pengelolaan Haroamain hanya akan menimbulkan masalah baru serta persengketaan di kalangan internal umat Islam sendiri.
"Internasionalisasi Haramain dapat memicu situasi chaos yang dapat menjadi ancaman stabilitas dua tanah suci dan sekitarnya," ujar ketua Persatuan Umat Islam (PUI), Nazar Haris yang membacakan pernyataan sikap ormas Islam Indonesia terkait masalah tersebut.
Nampak hadir diantara tokoh tersebut Wakil Ketua Umum MUI yang juga Ketua PP Muhammadiyah Yunahar Ilyas, Ketua MUI Jatim KH Abdusshomad Buchori, Wasekjen MUI Zaitun Rasmin, Ketua Umum DDII Moh. Sidik, Ketua Umum Matlaul Anwar KH Sadeli Karim, mantan Ketua Umum Persis, KH Maman Abdurahman, Pengasuh Pesantren Daarut Tauhid KH Abdullah Gymnastiar, Ketua Umum Persatuan Umat Islam (PUI) Nazar Haris, Ketua MIUMI DKI Jakarta Fahmi Salim, dan sejumlah nama lainnya.[ah]