AMERIKA Serikat (AS) melancarkan serangan baru terhadap kelompok Houthi di Yaman untuk hari kedua berturut-turut. Sebelumnya, kelompok yang bersekutu dengan Iran ini memperingatkan bahwa mereka akan membalas serangkaian serangan terhadap fasilitas mereka.
Komando Pusat militer AS (CENTCOM) mengatakan pada hari Sabtu bahwa rudal Tomahawk ditembakkan dari USS Carney Angkatan Laut AS di lokasi radar Houthi.
Mereka menggambarkan serangan itu sebagai “tindakan lanjutan” setelah AS dan Inggris melancarkan rentetan serangan darat dan laut yang menargetkan situs militer Houthi di seluruh Yaman untuk menghentikan kelompok tersebut menyerang kapal dagang dan militer di Laut Merah.
Baca Juga: Angkasa Pura Diminta Sediakan Golf Car Demi Kenyamanan Konsumen
AS Kembali Melancarkan Serangan Kepada Kelompok Houthi di Yaman
Nasreddin Amer, wakil sekretaris informasi Houthi, mengatakan bahwa serangan AS semalam tidak menimbulkan kerusakan atau korban jiwa, dikutip dari Al Jazeera.
“Tidak ada korban luka, tidak ada korban jiwa maupun materil,” kata Amer, seraya menambahkan bahwa Houthi akan kembali dengan “respon yang kuat dan efektif”.
Sementara itu, juru bicara Houthi Mohammed Abdulsalam mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa serangan AS tidak akan menghalangi mereka untuk melancarkan serangan terhadap kapal-kapal yang terkait dengan Israel.
Presiden AS Joe Biden memperingatkan pada hari Jumat bahwa ia dapat memerintahkan lebih banyak serangan. “Kami akan memastikan bahwa kami merespons Houthi jika mereka terus melakukan perilaku keterlaluan ini.”
Kelompok Houthi mengatakan kampanye mereka adalah bagian dari dukungan mereka terhadap warga Palestina yang dikepung dan dibombardir oleh pasukan Israel di Gaza selama tiga bulan terakhir.
Departemen Pertahanan AS mengatakan bahwa serangan malam pertama di Yaman pada Kamis malam melibatkan lebih dari 150 amunisi yang ditembakkan dari “platform maritim dan udara” AS dan Inggris yang menargetkan lebih dari 16 lokasi yang dikuasai pasukan Houthi.
Lokasi yang diserang termasuk depot senjata Houthi, lokasi peluncuran, radar pertahanan udara, “pusat komando dan kendali”, dan “fasilitas produksi”, kata departemen tersebut.
Kelompok Houthi, yang menguasai sebagian besar Yaman selama hampir satu dekade, mengatakan lima pejuangnya tewas. Mereka berjanji akan melanjutkan serangan terhadap pelayaran regional.
AS mengatakan Houthi telah melakukan 27 serangan terhadap kapal komersial di Laut Merah sejak memimpin Galaxy Leader dan 25 awak multinasionalnya pada 19 November.
Sebagai informasi, gerakan Houthi, yang menguasai sebagian besar Yaman setelah hampir satu dekade berperang melawan koalisi pimpinan Saudi yang didukung Barat, adalah pendukung kuat Hamas dalam perjuangannya melawan Israel.
Perang di Gaza telah menewaskan lebih dari 23.000 orang, termasuk sekitar 10.000 anak-anak, dan melukai lebih dari 60.000 orang.
[Ln]