GERAKAN Julid Fisabilillah meluas hingga ke Makassar digaungkan oleh Komite Solidaritas (KITA) Palestina bersama elemen masyarakat Sulawesi Selatan dari berbagai Ormas Islam, Pemerintah, Tokoh dan Ulama, sekolah dan pesantren, Ahad (17/12/2023).
Kegiatan Munajat Bela Palestina berlangsung di Masjid Al Markaz Al Islami Makassar, acara dibuka dengan Visualisasi melalui Teatrikal Kondisi Palestina yang disambut antusias oleh seluruh peserta yang hadir.
Munajat Bela Palestina yang dihadiri ribuan peserta dari berbagai kalangan ini, mengundang beberapa pembicara di antaranya H. Muhammad Syarif, Muzayyin Arief, Ustaz Abdul Majid, Ustaz Ridwan Hakim, Ustaz Muh. Yusran Anshar, Ustaz Fahmi Salim Zubair, KH. Sudirman, Ustaz Rahmat Abdurrahman, dan lainnya.
“Kami berharap banyak-banyak lembaga, yang membela Pelestina. Kapan lagi kita membela dan siapa lagi yang akan membela kalau bukan kita. Saya mengimbau untuk doakan saudara kita di salat-salat kita,” kata Pak Muhammad Syarif selaku Kabag Kesra Pemkot Makassar yang mewakili Walikota Makassar yang berhalangan hadir.
Gerakan Julid Fisabilillah Meluas Hingga ke Makassar
Wakil Ketua DPRD Provinsi Sulsel, Muzayyin Arif memberikan orasi pada kegiatan Munajat Bela Palestina. Dia mengajak peserta untuk tetap menghadirkan rasa kepedulian terhadap Palestina.
“Dalam suasana haru yang menyelimuti kita semua terutama setelah menyaksikan tadi situasi yang terjadi di Palestina. Kalau ada yang paling kita khawatirkan hari ini terhadap kondisi yang terjadi di Gaza itu adalah kekhawatiran bahwa kita kehilangan nurani kita, kehilangan sensitivitas kita, melalaikan kewajiban kita terhadap saudara-saudara seiman kita di Palestina,” ungkapnya.
Menurutnya, kita tergerak untuk hadir di sini merawat kita punya nurani, mengokohkan kita punya ukhuwah Islamiyah demi kita tetap dijaga oleh Allah subhanahu wa ta’ala dalam barisan pejuang agamanya.
“Saya sebagai bagian dari perwakilan masyarakat yang ada di pemerintah Sulawesi Selatan sebagai unsur pemerintah, sebagai unsur pimpinan di DPRD Sulawesi Selatan tentu menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada para guru-guru kita yang telah menginisiasi dan mengajak kaum muslimin yang ada di selatan ini untuk duduk bersama menghadirkan kepedulian terhadap apa yang terjadi di Palestina,” tegasnya.
Aksi boikot produk-produk Israel juga terus digemakkan oleh para orasi dari kalangan tokoh dan ulama dalam Munajat Bela Palestina tersebut.
Aksi ini mendapat dukungan dari para peserta untuk komitmen mengikuti arahan para ulama sebagaimana yang diserukan oleh MUI.
“Mari kita ikuti seruan dan imbauan MUI untuk melakukan gerakan boikot terhadap seluruh produk-produk Israel yang mendukung serangan brutal terhadap masyarakat Gaza di Palestina, kita ikut dan kita tidak akan berhenti sekali lagi baik produk Israel langsung ataun perusahaan-perusahaan yang terafiliasi dan memproklamirkan dukungan terhadap serangan atas masyarakat Palestina,” terang Ustaz Rahmat Abdurrahman saat menyampaikan orasi.
Ustaz Rahmat juga menegaskan bahwa kita akan terus melakukan boikot sampai Palestina mendapatkan kemerdekaan.
Ia juga mengajak para peserta untuk ikut dalam gerakan Julid Fi Sabilillah.
“Ayo gaungkan di media sosial kalau sudah boring di media sosial ikut gerakan Julid Fisabilillah. Serang itu akun-akun tentara dan prajurit Israel, jatuhkan mental mereka dan sudah banyak yang tutup akun para tentara Israel,” serunya kepada seluruh peserta yang hadir.[ind]