ChanelMuslim.com- Seorang anak tiga tahun terus saja menghindar dari ibunya. Kadang ia bersembunyi, dan kadang menangis. Sang anak hanya tidak ingin ibunya memberikannya obat.
“Aku gak mau, Ma. Gak mau!” teriaknya sambil terus menghindar.
Dengan sabar, sang ibu menghampiri. Lagi-lagi, ia membujuk bungsunya untuk diberikan obat.
“Ini gak pahit, Nak. Lezat!” ucap sang ibu sambil memegang sebotol obat dan sendoknya.
“Gak mau, gak mau!” masih teriaknya sambil terus menghindar. “Mama bohong. Obatnya pahit! Gak enak,” tambah sang anak sambil bersembunyi di balik pintu kamar.
“Katanya adek batuk, pilek. Hayu dong diminum obatnya,” ucap sang ibu sambil mendekat.
Walau dengan sedikit memaksa, sang ibu menuangkan obat ke mulut buah hatinya. Sang anak meronta, menangis, dan akhirnya terpaksa juga mencicipi dan menelan obat cair dari mamanya.
“Gimana, pahit apa lezat?” tanya sang ibu seusai menuangkan obat ke mulut puterinya.
Sang anak pun terdiam seperti memeriksa rasa obat yang baru saja ia telan. Walaupun terpaksa.
“Iya, Ma. Lezat,” sahut sang anak yang sesaat kemudian tersenyum manis.
**
Alquran adalah obat dari segala penyakit, dengan membacanya, mempelajarinya, hingga mengamalkannya. Sayangnya, tak semua kita bisa bersikap dewasa.
Kita kadang melebihi anak kecil yang kerap meronta, menjerit, menghindar, dan takut dengan bayang-bayang “pahit” Alquran yang kerap didengungkan pihak luar.
Karena itu, bersyukurlah, kalau akhirnya Allah swt. sedikit memaksa kita untuk meminum obat mujarabNya. Bersyukurlah, karena kita akhirnya bisa merasakan kelezatannya. (muhammad nuh)