KEMENLU Republik Indonesia berhasil mengevakuasi keluarga Bang Onim dari Gaza. Yaitu, isteri Bang Onim dan tiga anak mereka.
Akhirnya, Kementerian Luar Negeri RI berhasil mengevakuasi keluarga Bang Onim dari Gaza, Kamis (2/11). Mereka adalah Bang Onim, istri, dan tiga anak mereka.
Menurut Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, kepada wartawan menyampaikan bahwa evakuasi dilakukan melalui pintu perbatasan Rafah. Yakni, perbatasan antara Gaza dengan Mesir.
“Puji Syukur alhamdulillah, empat WNI dan istri berhasil dievakuasi,” ungkap Bu Menlu kepada wartawan.
Retno menceritakan bahwa proses evakuasi tersebut tidak mudah. Perbatasan Rafah yang merupakan penghubung antara Gaza dan Mesir masih dalam pengawasan Israel.
Menurut Retno, pada jam 19.00 waktu Rafah, Kamis (2/11), empat WNI dan istri sudah berhasil dievakuasi dengan selamat. Pihak KBRI pun membawa mereka ke kantor KBRI di Kairo.
Perjalanan dari Rafah ke Kairo juga bukan perjalanan yang pendek. Mereka menempuh waktu sejauh 350 kilometer. Dan menjelang pukul 4 dinihari waktu Kairo, mereka berhasil tiba di kantor KBRI Kairo dengan selamat.
Keempat WNI yang berhasil dievakuasi itu adalah aktivis kemanusiaan Indonesia untuk Palestina: Bang Onim, istri, dan tiga anaknya.
Bang Onim sudah lebih dari sepuluh tahun tinggal di Gaza. Mantan wartawan itu menikah dengan muslimah asli Gaza. Keduanya dikaruniai Allah tiga anak.
Nasib Relawan Muhammad Husein Gaza
Selain Bang Onim, masih ada sejumlah relawan Indonesia yang kini tertahan di Gaza. Kesimpangsiuran data administrasi imigrasi di perbatasan Rafah membuat mereka belum mendapat kepastian kapan akan dievakuasi.
Salah satunya adalah relawan kemanusiaan Muhammad Husein Gaza. Seperti Bang Onim, M Husein sudah beristri muslimah asli Gaza dan kini sudah dikaruniai dua anak.
Dari channel Youtubenya yang dirilis pada Kami kemarin (2/11), Husein Gaza mengungkapkan kekecewaannya karena gagal dievakuasi bersama Bang Onim.
Padahal, Husein, istri, dan dua anaknya sudah siap berada di perbatasan Gaza dengan segala perlengkapannya.
“Saya merasa kecewa karena gagal dievakuasi,” ungkap pria berkacamata ini di sebuah mobil sedan yang juga ditumpangi istri dan dua anaknya yang masih kecil.
Menurutnya, kegagalan itu semata-mata karena data administrasi imigrasi yang tidak benar. Di data itu, WNI yang terdaftar hanya Husein saja. Sementara istri dan dua anaknya tidak bisa disertakan.
Dengan sangat terpaksa, Husein dan keluarga kembali lagi ke Gaza. Padahal, mereka sudah menunggu di perbatasan Rafah selama berjam-jam.
Ia berharap, data tersebut sudah bisa diperbaiki. Dan pada hari ini, Jumat (3/11), ia dan keluarga sudah bisa dievakuasi melalui Mesir, seperti yang dialami Bang Onim dan keluarga.
Selain keluarga Bang Onim dan keluarga Muhammad Husein, dikabarkan masih ada tiga relawan kemanusiaan Indonesia lagi yang masih berada di Gaza. Ketiganya merupakan tim medis yang tergabung dalam relawan Mer-C yang bertugas di rumah sakit Indonesia di Gaza, Palestina. [Mh]