BADAN Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Maros menggelar pelatihan program Santripreneur sebagai upaya mendorong kemandirian para santri untuk berwirausaha.
Pelatihan tersebut diselenggarakan di Baruga A Kantor Bupati Maros, Senin (23/10/2023). Turut hadir Pimpinan BAZNAS RI Bidang Koordinasi Nasional KH. Achmad Sudrajat LC, MA, Bupati Maros yang diwakili Asisten/Staf Ahli Bidang Pemerintahan Prayitno Dasim, S.T, serta Ketua BAZNAS Kabupaten Maros Bapak KH. M. Said Patombongi, S.Sos.
“Santri harus menjadi momentum pergerakan bangsa. Gerakan tersebut salah satunya ialah melalui kekuatan ekonomi. Maka kita tingkatkan jiwa kewirausahaannya,” ujar impinan BAZNAS RI Bidang Koordinasi Nasional KH. Achmad Sudrajat LC, MA, dalam sambutannya.
Menurutnya, program Santripreneur ini membentuk suatu ekosistem yang saling mendukung keberlangsungan, pertumbuhan dan perkembangan UMKM Santri yang produktif.
Dorong Kemandirian Usaha, BAZNAS Gelar Pelatihan Santripreneur di Maros
Baca juga: Bersama BAZNAS, PT Henan Putihrai Resmikan Sarana STBM untuk Warga Depok
Seluruh pihak dengan expertise masing-masing akan bergabung menjadi, mentor, advisor dan supporting program.
“Polanya dimulai dari Mustahik, nantinya akan di intervensi BAZNAS, kemudian akan diberikan program pendistribusian dan pendayagunaan. Nantinya kita harap bisa moving out poverty (keluar dari kemiskinan), dan moving out mustahik (keluar dari penerima zakat). Hingga mencapai tujuan akhir ialah menjadi pembayar zakat,” jelasnya.
Achmad mengatakan, melalui program stantripreneur BAZNAS diharapkan santri-santri dapat memiliki semangat untuk berwirausaha sehingga ke depan dapat mandiri secara ekonomi dan berkembang.
Sementara itu, Staf Ahli Bidang Pemerintahan Prayitno Dasim, S.T menyambut baik dan mengapresiasi pelatihan program Santripreneur yang diselenggarakan BAZNAS Kabupaten Maros.
Dia berharap, kegiatan tersebut dapat menumbuhkan santri yang berjiwa kewirausahaan, leadership, dan akhlakul karimah.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua BAZNAS Kabupaten Maros Bapak KH. M. Said Patombongi, S.Sos mengatakan, pelatihan kewirausahaan santri tersebut menjadi salah satu program yang diusung untuk pengentasan kemiskinan ekstrem.
“Peserta pada pelatihan berjumlah 50 orang santri dan beberapa Mitra BMD (BAZNAS Microfinance Desa). Berlangsung dua hari hingga besok, pelatihan ini bertujuan melahirkan pengusaha-pengusaha dari kalangan santri ke depan,” ucapnya