PSIKOLOG Hayati Rahmah, M.Psi mengatakan game membuat anak tak mampu mengelola emosi. Apalagi game yang mengandung unsur kekerasan bisa menjadi stimulus bagi pelaku untuk melakukannya di dunia nyata.
Masyarakat sering dikejutkan oleh peristiwa tragis di sekolah, salah satunya murid memukul guru hingga berujung kepada kematian yang terjadi di Sampang. Kejadian tersebut ramai dibicarakan terlebih dikaitkan dengan sebuah game “Murid Pukul Guru” yang sempat viral beberapa waktu lalu.
“Sementara jika dilakukan di dunia nyata, akan banyak efek di balik suatu perbuatan kekerasan. Terlebih bermain game tidak melatih kemampuan mengelola emosi, perilaku yang positif, karena tidak bersifat dua arah, tidak ada respon balik terhadap perilaku tersebut,” ujar Psikolog lulusan Universitas Indonesia tersebut kepada ChanelMuslim.com.
Baca Juga: Tips Menjauhkan Anak dari Bermain Game Berlebihan
Game Membuat Anak Tak Mampu Mengelola Emosi
Menurut wanita berhijab itu, anak atau siswa yang teridentifikasi atau terlihat gejala kecanduan game harus segera ditangani.
“Siswa yang ada kecenderungan bermasalah harus segera ditangani dan tidak boleh dibiarkan,” ujar Rahmah, panggilan akrabnya.
Rahmah menambahkan, perlu pendekatan dari orang tua dan guru tentang kondisi anak yang memunculkan masalah.
“Sehingga dapat segera ada solusi dan tidak sampai melakukan perbuatan-perbuatan yang merugikan orang lain, misalnya memukul teman atau guru,” ujar wanita yang juga aktif di beberapa lembaga konseling.
Jika memang diperlukan tindakan profesional lain seperti dokter atau psikolog, menurut Rahmah, perlu diusahakan agar masalah siswa dapat tertangani. [Ind/Ln]