NARASI kemenangan. “Saat para Mujahid sedang menyatakan kekuatan, keyakinan, optimisme, kemenangan, harapan, kita hanya ramai bicara tentang kesedihan, ketakutan, kehancuran.”
Postingan Ustaz @budiashariofficial itu sungguh mengena di hati. Tanpa sadar, banyak dari kita yang ikut ter-framing media, mengabarkan luluh lantaknya Gaza.
Seakan alpa, tak banyak yang menuturkan heroiknya para pejuang Palestina menyerbu ke wilayah-wilayah yang diduduki zionis.
Keteladanan mereka yang berada di garis depan, hingga tim media yang sangat solid dan sulit ditembus.
“Ini masalah ketidakpahaman ruh syariat sehingga kita membicarakan kesedihan di hari kebahagiaan dan kekalahan di hari kemenangan,” lanjut Ustaz Budi Ashari.
Islam adalah narasi kemenangan. Bukan kekalahan.
baca juga: 5 Rekomendasi Channel Youtube untuk Update Info Terkini Tentang Palestina
Narasi Kemenangan
Kalau cerita kekalahan yang dituturkan, maka anak-anak Indonesia hanya akan mengenal kisah Tjut Nya’ Dien yang kalah perang dan dibuang ke Sumedang.
Pangeran Diponegoro yang tertawan dan dibuang ke Makassar. Tuanku Imam Bonjol yang harus kehilangan benteng terakhirnya dan dibuang ke Minahasa hingga akhir hayatnya.
Mereka semua adalah para Mujahid yang membela agama dan negerinya yang dinista para penjajah. Kalau cerita kekalahan yang dituturkan, maka tak akan ada kisah heroik para pahlawan merebut kemerdekaan.
Apa yang telah zionis lakukan sungguh di luar batas nalar kemanusiaan.
Bahkan organisasi bernama Torah Judaism mem-posting video pembakaran bendera Israel dan menyatakan dengan tegas bahwa Israel bukanlah negara bangsa Yahudi, dan Israel tidak mewakili orang-orang Yahudi.
Kemenangan para Mujahid tak hanya membuat Israel kehilangan muka dan terlihat seperti pecundang di muka dunia.
Lebih penting dari itu, dampak serangan masif pejuang Palestine berhasil menurunkan angka penyerbuan dan penistaan Yahudi ke Masjid Al Aqsha.
Jika sebelumnya jumlah zionis yang menyerbu Masjid Al Aqsha di hari-hari biasa mencapai ratusan orang, maka pasca operasi Badai Al Aqsa jumlah itu menurun drastis, hanya tinggal beberapa orang saja.
View this post on Instagram
Hari Jumat ini penduduk dunia berbondong-bondong turun ke jalan untuk menunjukkan pembelaan pada kebenaran dan kemanusiaan.
Sekali lagi, Islam adalah narasi kemenangan. Bukan kekalahan.
Jangan lupa baca qunut nazilah untuk saudara-sadara kita di Palestina.[ind]