USTAZ Adi Hidayat atau UAH menyampaikan pesan videonya tentang konflik terakhir di Palestina. Menurutnya, kalau bangsa lain berhak memperjuangkan kemerdekaannya, begitu pun dengan Palestina.
Pada tanggal 6 September 1944, ada seorang mufti asal Palestina yang berceramah tentang hak kemerdekaan Indoensia. Namanya Syaikh Muhammad Amin Al-Husaini. Beliau saat itu tinggal di Al-Quds atau Yerussalem, Palestina.
Melalui siaran radio Jerman berbahasa Arab, Syaikh Muhammad Amin terus-menerus menyerukan seluruh negeri muslim untuk membantu kemerdekaan rakyat Indonesia.
Seruan mufti kharismatik itu pun disimak banyak tokoh di banyak negeri muslim. Antara lain, Palestina sendiri, Yordania, Irak, Mesir, Suriah, Arab Saudi, Turki, dan lainnya.
Karena itulah, dengan berbagai upaya, negeri-negeri muslim itu pun berusaha untuk membantu rakyat Indonesia memperoleh kemerdekaannya melalui pengakuan sebagai negara merdeka.
Dan pada tanggal 17 Agustus 1945, akhirnya Indonesia mendeklarasikan kemerdekaannya. Beberapa bulan kemudian, karena sarana komunikasi yang belum memadai, sejumlah negeri muslim tadi menyatakan pengakuan kemerdekaan tersebut.
Melalui pengakuan negeri-negeri muslim, antara lain Palestina, Mesir, Lebanon, Arab Saudi, Suriah, Yaman, dan Turki akhirnya Indonesia sah sebagai negara merdeka yang diakui PBB.
Keadaan Berbalik
Namun, siapa sangka, empat tahun kemudian setelah sang mufti Palestina itu menyerukan kemerdekaan Indonesia, justru Palestina yang menjadi jajahan Israel.
Pada tanggal 14 Mei 1948, negara Israel resmi berdiri di tanah Palestina. Hal itu dilakukan setelah ‘bagi-bagi jatah’ antara Inggris dan Amerika sebagai negara pemenang perang dunia.
Wilayah Palestina dijatah untuk zionis Israel. Warga Yahudi yang selama ini nomaden di sejumlah negara akhirnya memiliki negara baru yang mereka rampas dari rakyat Palestina.
Sejak itulah, Palestina menjadi negeri jajahan Israel yang dimotori Inggris dan Amerika. Tidak heran jika Joe Biden ketika berpidato tentang serangan Hamas ke Israel, ia mengatakan, “Kami berada di pihak Israel. Siap membantu apa pun yang mereka butuhkan. Persis seperti pada 75 tahun yang lalu.”
Kemerdekaan juga Hak Palestina
Kalau semua negara yang terjajah termasuk Indonesia pada masa lalu berhak untuk merdeka, maka begitu pun dengan rakyat Palestina.
Seperti halnya Indonesia dan semua negara yang pernah berjuang dengan darah dan air mata untuk meraih kemerdekaannya, maka rakyat Palestina pun memiliki hak yang sama.
Mereka bukan teroris. Mereka bukan kelompok ekstrimis, seperti yang pernah dicapkan Belanda terhadap pejuang kemerdekaan Indonesia. Mereka adalah para pejuang kemerdekaan.
Karena itu, sikap kita sudah sepatutnya untuk mendukung rakyat Palestina berjuang meraih kemerdekaan mereka. Sebagaimana yang pernah dilakukan kakek nenek mereka yang mendukung perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Setidaknya, kita ikut mendoakan mereka. Semoga Allah subhanahu wata’ala mengabulkan cita-cita perjuangan mereka untuk ikut menikmati kemerdekaan seperti kita. [Mh]