ASRIDE ‘ISWI’ merupakan pendidikan tinggi mode pertama di Indonesia bahkan di Asia Tenggara. ISWI Fashion Academy memiliki visi menjadi Perguruan Tinggi yang mampu mencetak entrepreneur mode dengan mengangkat potensi lokal sebagai gaya hidup global.
Berbagai kegiatan diikuti oleh ISWI baik di tingkat nasional maupun internasional. Salah satunya yang berhasil dicapai adalah memberangkatkan mahasiswanya ke berbagai panggung dunia di antaranya acara Front Row Paris 2022 dan Thailand Fashion Week 2022.
Baca juga: Koleksi ISWI Fashion Academy Akan Tampil Di Thailand Fashion Week
Tahun 2023 kali ini ISWI Fashion Academy juga mengirimkan mahasiswanya untuk berpartisipasi di ajang New York Fashion 2023, 14 September 2023.
“Dalam kesempatan ini, kami dengan senang dan bangga dapat mengikuti IndoPop Movement. Ajang ini sejalan dengan tujuan ISWI yang ingin menampilkan potensi lokal dengan gaya yang bersifat global. Pada tahun ini, kami akan mempersembahkan koleksi yang terinspirasi dari seni tenun Garut, dengan tema yang kami namakan ‘Femme Fatale’,” ungkap Dra. Nani Sunarni, M.Pd, selaku Direktur ISWI Fashion Academy, di Taman Kajoe, Cilandak Timur, Jakarta Selatan, Kamis (21/9/2023).
Dra. Nani Sunarni, M.Pd., Direktur ISWI Fashion Academy, menambahkan, “Koleksi ‘Femme Fatale’ menggambarkan kecantikan memikat namun juga misterius.
“Desain yang feminine akan dihasilkan melalui penggunaan tenun Garut yang elegan, yang kemudian akan dipadukan dengan elemen gaya rock, menciptakan citra wanita yang menawan namun juga mengandung aura misterius. Koleksi ini menyatukan beragam motif dan jenis kain, termasuk tenun, tile, dan seruti,” tambahnya.
Dalam acara prescon kemarin, Dewi Motik juga memberikan apresiasi kepada para Mahasiswa ISWI Fashion Academy, “Kami tetunya sangat bangga terhadap Mahasiswi ISWI yang telah menampilkan karyanya di New York Fashion 2023.”
“Tidak ada orang yang tidak bisa menjadi fashion designer. Semua orang pasti bisa melalukannya asalkan mereka mau. Kita juga harus bisa me-manage waktu, jangan kita diperbudak oleh waktu, tapi waktulah yang harus diperbudak oleh kita. Tidak ada yang bisa menghentikan kita kecuali diri kita sendiri,” tutup Dewi Motik. [Wnd]