ChanelMuslim.com – Gerakan ‘Aisyiyah seperti Muhammadiyah adalah gerakan yang kontekstualis sehingga bisa mendukung mewujudkan konsep keluarga berkemajuan. Konsep keluarga berkemajuan tentu sejalan dengan Sakinah, Mawwadah, Warahmah. Konsep keluarga berkemajuan harus dikombinasikan dengan penafsiran keagamaan secara kontekstual dengan berbagai disiplin ilmu sehingga bisa mengantarkan generasi muda membentuk keluarga berkemajuan dan menjadi pilar bangsa berkeadaban seperti yang diungkap Dra. Noordjannah Djohantini, MM. M.Si.
“Sehingga konsep Sakinah, Mawwadah, Warahmah harus dikombinasikan dengan penafsiran keagamaan secara kontekstual dengan berbagai disiplin ilmu sehingga kita bisa mengantarkan generasi muda kita membentuk keluarga berkemajuan menjadi pilar bangsa berkeadaban,” ungkap Dra. Noordjannah Djohantini, MM. M.Si, selaku Ketua PP ‘Aisyiyah.(19/01)
Gerakan ‘Aisyiyah seperti Muhammadiyah adalah gerakan yang kontekstualis sehingga bisa mendukung mewujudkan konsep keluarga berkemajuan. Hal ini juga disebutkan Amin Abdullah, Wakil Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah saat menjadi keynote speaker dalam acara Seminar Nasional : Keluarga Berkemajuan Pijakan Bangsa Berkeadaban.
Perlu ditekankan gerakan ‘Aisyiyah untuk menunjukan bahwa perubahan sosial yang mempengaruhi relasi pria dan wanita di keluarga, double burden (beban ganda) yang didengungkan oleh hampir semua wanita di dunia, tantangan pemenuhan family time dan munculnya eksklusifisme dalam keluarga tersebut jangan sampai menghancurkan keluarga.
Untuk itulah diperlukan instrument seperti dukungan agar ‘Aisyiyah bisa memberikan pendidikan kepada calon pengantin dalam pandangan keagamaan yang kontekstualis untuk menghadapi perubahan yang terjadi.
Berbagai hal menjadi sorotan dalam diskusi tersebut diantaranya adalah adanya situasi dunia yang terbalik dalam kehidupan berkeluarga di Indonesia saat ini. Karena itu pelibatan suami dalam tugas domestik merupakan hal yang harus ditekankan, pemeliharaan kesehatan reproduksi serta perlunya pendidikan calon pengantin adalah salah satu cara mewujudkan keluarga sakinah.
“Besar sekali peran tafsir keagamaan membentuk keluarga yang sakinah, mawwadah, dan warohmah,” ungkap Amin.
Acara Seminar Nasional : Keluarga Berkemajuan Pijakan Bangsa Berkeadaban yang digelar Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah di Universitas Muhammadiyah Surabaya. (Wnd)