Engkau punya caramu sendiri untuk terus tumbuh berkembang. Engkau punya caramu sendiri untuk terus bermanfaat bagi orang lain. Engkau punya caramu sendiri untuk mendapatkan keridhoan dari Sang Penguasa Alam ini. Engkau punya caramu sendiri untuk menggapai misi hidupmu. Engkau bisa berdiri sendiri. Engkau bisa mengatur tapak demi tapak kemana kakimu engkau langkahkan. Tujuan itu sudah jelas. Jalannya pun telah terbentang. Hanya butuh konsisten melangkah. Tajamkan mata ke depan. Jangan hiraukan bisikan di samping kiri dan kanan jalan ini. Biarkanlah mereka berkicau. Suara-suara sumbang itu takkan mampu menghentikan langkah-langkah penuh keyakinan yang engkau tunjukkan.
Siapapun terlarang untuk membuatmu tersungkur. Kondisi dan situasi tak mungkin menjadikanmu kerdil. Tidak ada seorangpun yang mampu menghentikan roda yang telah engkau putar dengan cepat ini, kecuali Tuhan-mu berkehendak lain. Selama tujuan itu sudah engkau gantung setinggi bintang. Selama tangga itu sudah engkau rancang dan engkau susun kemudian engkau tatapkan mengarah ke langit. Selama itulah engkau harus yakin bahwa semuanya akan terwujud. Selama itulah engkau harus optimis bahwa engkau sedang berada pada jalur yang benar. Jangan biarkan situasi itu mengekangmu. Jangan diamkan kondisi itu memenjarakanmu. Pengaruh negatif yang engkau rasakan akan mematik keras semangat dan perjuanganmu. Itulah dirimu. Memang seperti itulah yang seharusnya ada pada dirimu.
Saat ini, engkau hanya butuh konsistensi. Konsisten terhadap apa yang telah engkau rancang. Konsisten terhadap apa yang telah engkau tulis dan engkau visualisasikan. Tatkala kondisi membuatmu kecut. Engkau harus yakin bahwa engkau bukanlah seorang melankolis. Engkau bukanlah orang yang gampang terpengaruh dengan situasi yang negatif. Engkau bukan pula seseorang yang berlebihan dalam menyikapi sesuatu yang positif. Dengarkanlah kata hatimu. Jangan dengar bisikan lembut orang lain yang menyesatkan. Konsistenlah terhadap apa yang telah menjadi misi hidup ini. Yakinlah, kelak sejarah akan mencatatnya dalam tinta emas, bahwa engkau ada.