OBSESI adalah ide atau perasaan yang merasuki pkiran. Dan beda generasi, beda pula obsesinya.
Sebuah generasi sangat dipengaruhi lingkungan zamannya. Meskii di usia yang sama, tingkat kedewasaan seseorang menjadi tidak sama.
Pertanyaannya, kenapa terjadi semacam inflasi usia di sebuah generaai? Perkiraan berikut ini setidaknya bisa menjawab itu.
Satu, Standar Tinggi tentang Kesejahteraan.
Pola pikir dan konsumsi sangat mempengaruhi standar kesejahteraan. Semakin banyak variabel yang harus dipenuhi, semakin tinggi apa yang disebut sejahtera.
Contoh, punya rumah saja belum cukup. Karena rumah harus ada keamanan, kebersihan, dan juga kenyamanan dan keindahan.
Jadi meskipun sudah punya rumah, seseorang belum bisa disebut sejahtera.
Begitu pun tentang pernikahan. Akad nikah dan resepsi saja belum cukup. Tapi juga memasukkan dekorasi, make up, gedung acara, katering, bahkan hiburan.
Maka, jadilah pernikahan tidak sekadar akad dan sosialisasi, tapi menjadi ajang eksis diri dan status sosial.
Dua, Dikepung Permainan.
Perkembangan kedewasaan juga dipengaruhi kebiasaan berpikir dan bersikap serius.
Karena itulah anak-anak yang berlatar belakang dari keluarga sederhana umumnya jauh lebih cepat dewasa.
Hal ini karena mereka dipaksa untuk berinteraksi dengan hal yang serius, seperti kebutuhan makan dan hal pokok lain.
Berbeda dengan mereka yang sudah tersedia segalanya. Umumnya mereka lebih santai memaknai hidup.
Sebegitu santainya, mereka merasa kerasan dengan dunia permainan, meskipun usia mereka sudah tidak anak-anak lagi.
Dengan kata lain, terjadi kesenjangan antara perkembangan fisik dengan perkembangan jiwa.
Tiga, Jebakan Dunia Maya.
Dunia maya menawarkan segalaya. Banyak hal yang harusnya tertutup rapat bisa terbuka begitu lebar.
Termasuk juga tentang hijab antara pria dan wanita.
Semestinya apa yang selalu tertutup selama ini menjadi misteri yang memunculkan seribu satu rasa ingin tahu.
Dan menikah sejatinya menjadi media untuk memenuhi rasa ingin tahu tersebut secara sah dan berkah.
Tapi, apa yang masih tertutupi tentang pria dan wanita dalam dunia maya. Semuanya nyaris terbuka.
Hubungan intim pria dan wanita misalnya menjadi hal biasa terpampang dalam dunia maya.
Inilah zaman yang sama sekali tak terbayangkan oleh generasi sebelumnya.
Jadi, bersyukurlah jika kita bisa tetap normal hidup di zaman ini. Bisa tetap menikah dan berkeluarga meskipun dikelilingi lingkungan yang memliki obsesi serba instan. [Mh]