BELAJARAYA 2023 adalah acara perjumpaan nasional tahunan yang digagas oleh jaringan pendidikan Semua Murid Semua Guru (SMSG) untuk mengajak semua pihak mengambil peran untuk pendidikan. Event tersebut terasa spesial karena dihadiri oleh tiga calon presiden Republik Indonesia
Baca Juga: Belajaraya 2023 Dorong Kolaborasi Lintas Sektor bagi Transformasi Pendidikan
3 Calon Presiden Hadiri Belajaraya 2023, ini Kata Mereka Tentang Pendidikan
Namun, mereka datang bukan dalam rangka kampanye, melainkan berbicara tentang inti dari acara Belajaraya 2023 yang berfokus pada pendidikan.
Calon Presiden dari Koalisi Perubahan, Anies Baswedan yang juga merupakan mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia 2014-2016 itu menjelaskan tentang memastikan keberlanjutan pendidikan.
“Jika kita ingin melestarikan warisan praktik baik dan memastikan keberlanjutan pendidikan, maka pendidikan perlu dimaknai sebagai sebuah gerakan. Bukan semata sebagai program yang dikelola dan dikontrol oleh sebuah pihak otorita sehingga sifatnya sentralistik, seperti yang selama ini dipahami.
Jika pendidikan dilihat dan diperlakukan sebagai gerakan yang dimiliki, diikuti, dan didukung oleh masyarakat secara sehari-hari, maka terdapat distribusi tanggung jawab yang lebih luas dan partisipasi yang lebih inklusif dari semua pihak,” ujarnya dalam acara Belajaraya 2023 yang diselenggarakan, Sabtu (29/7/2023) di Pos Bloc Jakarta Pusat.
Anies juga mengatakan bahwa pemerintah memiliki sumberdaya fiskal dan otoritas, tetapi tidak memiliki jaringan dan daya untuk menciptakan kreativitas dan pendekatan inovatif sebagaimana ditunjukkan kelompok organisasi dan penggerak yang berbasis komunitas.
Anies menganjurkan, “Di luar sana, terdapat begitu banyak aktivis dan penggerak, pemerintah dapat membuka kesempatan dan ruang kolaborasi seluas-luasnya. Sebaliknya, guru dan pendidik diharapkan terus berinovasi, senantiasa menghadirkan kebaruan dan bergerak maju tiada henti.”
Sementara itu, Calon Presiden dari Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya, Prabowo Subianto berbicara tentang interaksi yang dibutuhkan dalam proses belajar di sekolah.
Prabowo Subianto yang juga merupakan Menteri Pertahanan Republik Indonesia itu menyatakan pentingnya guru yang disiplin dan tegas dalam mendidik.
“Saya menyadari setelah selesai bersekolah secara formal dan kemudian membangun karir, bahwa apa yang saya dapatkan melalui karakter guru seperti itulah yang berkontribusi memicu saya untuk mencapai keberhasilan dan menemukan potensi terbaik dari diri saya. Berdasarkan pengalaman saya, guru yang paling disiplin adalah guru yang paling peduli terhadap muridnya dan mereka-lah yang memiliki ekspektasi paling tinggi terhadap murid-muridnya,” katanya.
Terakhir, ada Calon Presiden dari Koalisi PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo yang juga merupakan Gubernur Jawa Tengah itu mengatakan pentingnya untuk memahami esensi pendidikan.
“Pendidikan itu tentang berperilaku, menghormati orang lain, dan menjaga integritas. Oleh karena itu, pendidikan dan budaya memang saling terkait, dimana keduanya dapat membentuk dan menuntun seseorang dalam menjalani kehidupan.
Saat ini pendidikan terkesan seperti pabrik yang ‘mencetak’ manusia untuk bekerja, dengan dibekali hardskill. Sementara ada kecerdasan lain yaitu emosional dan spiritual yang juga melengkapi seorang manusia secara utuh, dengan berbekal pendidikan karakter serta penanaman nilai kebudayaan,” jelasnya.
[Cms]