SETIAP musim haji tiba, setiap umat muslim dari seluruh penjuru dunia datang berbondong-bondong menuju Tanah Suci Mekkah untuk melakukan ibadah haji. Dan setiap tahunnya, pasti ada kisah-kisah menarik dari para jamaah.
Seperti halnya Syafura, seorang nenek berusia 76 tahun asal Kecamatan Tambelan Pulau Tambelan menjadi salah satu jamaah haji yang diberangkatkan ke Tanah Suci tahun ini.
Pulau Tambelan adalah termasuk Provinsi Kepulauan Riau tepatnya Kabupaten Bintan yang terletak di daerah lepas pantai barat Provinsi Kalimantan Barat.
Sebagai salah satu yang tinggal di pelosok dan daerah perbatasan, perjalanan Syafura untuk bertamu ke rumah Allah dimulai tidak dari Embarkasi. Perjalanan Nenek Syafura berangkat haji harus menempuh waktu 24 jam perjalanan laut sebelum berkumpul dengan jemaah satu daerah di Bintan.
Baca juga : Hujan Es Menyambut Kedatangan Jamaah haji
Perjalanan Nenek Syafura Berangkat Haji, Mulai dari 24 Jam Perjalanan Laut
Dilansir dari haji.kemenag.go.ig, Ketika ditemui di kamarnya saat beristirahat di Gedung Shafa Asrama Haji Batam sebelum berangkat ke Madinah, Syafura bercerita tentang dirinya yang sendiri tanpa ditemani keluarga, menempuh perjalanan 24 jam menggunakan Kapal Sabuk 48 untuk mengikuti Manasik Haji yang diadakan oleh Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bintan sebelum ke Embarkasi Batam.
“Dari Tambelan perjalanan 24 jam. Alhamdulillah banyak yang antar (dari rumah sampai Pelabuhan di Tambelan), sendiri cuma sama teman-teman di kapal, sampai Tanjungpinang (Ibukota Kepri) dijemput saudara,” cerita Syafura yang tergabung kloter 3 Embarkasi Batam.
Berasal dari Tambelan, ia dulunya berjualan kue dan bakso, dan mendaftar haji tahun 2012, dan akhirnya ia direncanakan berangkat pada tahun 2020, namun lantaran covid mewabah, ia gagal berangkat.
“Dulu daftar tahun 2012 yang pelunasan pertama, dapat nomor porsi tahun 2022, akhirnya mundur-mundur dapat tahun 2020, tapi lantaran Covid gagal berangkat. Pada tahun 2022 mulai berangkat lagi Haji tapi karena ada pembatasan umur (maksimal 65 tahun) gagal lagi berangkat. Alhamdulillah tahun ini berangkat,” tuturnya mengenang peristiwa itu.
Syafura menceritakan, dirinya mendaftar haji sendirian pada tahun 2012. Saat itu sang suami belum ikut mendaftar karena mendahulukan dirinya.
Namun sayang, sebelum dapat menyusul daftar haji, sang suami meninggal dunia pada tahun 2013.
Ketika ditanya harapannya, Syafura menginginkan hal yang simple. Ia hanya ingin diberi Allah kesehatan, kekuatan fisik dan mental selama menjalankan ibadah haji 1444 H/ 2023 M ini.
“Harapan saya diberi kesehatan, kekuatan fisik dan mental supaya saya dapat menjalankan ibadah haji, maklumlah kondisi saya sudah renta begini. Itu saja cukup. Semoga Allah memberkahi, selamat pergi dan kembali ke Tanah Air,” ungkapnya dengan mata berkaca-kaca menahan rasa haru.
Syafura bersama jemaah haji kloter 3 Embarkasi Batam sudah tiba di Madinah Kamis 25 Mei 2023 kemarin. Senyum cerah pun terpancar dari wajahnya saat dijumpai di Bandara Hang Nadim Batam dalam perjalanan boarding ke dalam pesawat Saudia Airlines yang membawanya ke Madinah. [MRR]
Sumber : haji.kemenag.go.id