ADA yang berbeda ketika para jamaah haji sampai ke Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah, pada hari kedua kedatangan (24/5/2023).
Pasalnya, saat itu Madinah sedang diguyur hujan es yang membasahi seluruh pelosok di sekitar Bandara madinah, yang membuat hujan es tersebut menyambut kedatangan jamaah haji.
Baca juga : Jamaah Haji Asal Indonesia Mulai Berdatangan di Madinah
Hujan Es Menyambut Kedatangan Jamaah haji
Pada mulanya, awan hitam berkumpul menyelimuti langit bandara. memasuki sore hari, hujan mulai turun dengan lebat.
Awalnya, hujan yang turun tampak seperti hujan biasa, air mulai turun begitu deras. Tak lama kemudian, suara keras mulai terdengar seperti benda keras kecil yang jatuh menghantam semua yang dibawahnya.
Mobil, atap bandara, jalanan terdengar riuh karena hujan es yang turun dengan deras.
Kondisi ini tak hanya dinikmati oleh jamaah Indonesia. Warga lokal juga tampak asyik menikmati guyuran hujan kali itu. Tampak anak-anak berlarian bermain hujan dengan gembira.
Hujan yang mengguyur ini bertepatan dengan datangnya jemaah haji Indonesia dari embarkasi Jakarta-Bekasi (JKS).
“Hujan mengguyur saat jemaah haji Embarkasi Jakarta – Bekasi (JKS) dan jemaah haji dari Pakistan, keluar dari imigrasi,” ujar petugas PPIH Arab Saudi, Abdul Manan, yang juga mukimin di Arab Saudi.
Petugas dari Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi, menginstruksikan jemaah tetap berada di dalam bandara sampai hujan reda. Setelah hujan reda, bus merapat ke depan terminal dan menjemput para jamaah untuk dibawa ke penginapan.
Kondisi ini juga disambut baik oleh jamaah. Tak sedikit yang melantunkan takbir melihat hujan yang turun di Madinah setiba mereka mendarat.
Akibat hujan tersebut, dua penerbangan jamaah haji Indonesia yang seharusnya mendarat di Bandara Muhamad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah, dialihkan (flight diverterd) ke Bandara King Abdul Aziz, Jeddah, Arab Saudi.
Dua penerbangan yang mengangkut 753 jamaah haji tersebut seharusnya mendarat pukul 17.00 hingga 18.00 Waktu Arab Saudi (WAS).
Pesawat pertama dengan nomor penerbangan GA 6202 berangkat dari embarkasi Bandara Adi Sumarmo Solo (SOC), Jawa Tengah. Pesawat kedua adalah GA 7035 yang membawa jemaah dari embarkasi Jakarta-Bekasi.
Dalam penerbangan, istilah flight diverted diartikan sebagai pengalihan penerbangan ke bandara terdekat dari bandara tujuan.
Penyebabnya bisa bermacam-macam dan salah satunya adalah karena cuaca yang tidak memungkinkan untuk mendarat.
Pilot akan berkomunikasi dengan pihak air traffic control (ATC) bandara yang seharusnya didarati, sebelum mendapat status cleared untuk mendarat di bandara alternatif. [MRR]
Sumber : kumparan.com, kompas.com