• Tentang Kami
  • Iklan
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Rabu, 5 November, 2025
No Result
View All Result
FOKUS+
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Editorial

Heboh Cawe-cawe

Mei 31, 2023
in Editorial
Antara Beban Naik dan Turun

Ilustrasi, foto: thoughtformsireland.com

78
SHARES
601
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram
ADVERTISEMENT

BEBERAPA hari terakhir ini publik dihebohkan dengan istilah cawe-cawe. Apa sih cawe-cawe itu?

Merujuk pada Kamus Besar Bahasa Indonesia, cawe-cawe artinya ikut membantu mengerjakan (membereskan, merampungkan) dan ikut menangani.

Dengan kata lain, cawe-cawe adalah kesibukan yang dilakukan seseorang yang bukan urusan atau tugasnya. Bagus atau salahkah?

Jawabannya sangat tergantung dengan konteks. Jika ada seseorang yang cawe-cawe terhadap tetangganya, mungkin akan terasa kurang bagus.

Misalnya, dia menanyakan berapa penghasilan tetangganya, apakah penghasilan itu cukup untuk hidup layak, dan seterusnya. Cawe-cawe jenis ini bukan hanya kurang bagus, tapi juga menyusahkan orang lain.

Contoh lain, jika ada tukang parkir yang cawe-cawe menyeberangkan anak-anak sekolah di jalan raya, hal ini sangat bagus dan mulia.

Ketika ada orang tua yang cawe-cawe mengurus jodoh anak-anaknya, hal ini juga bagus. Dan dalam konteks ini, penggunaan kata cawe-cawe tidak tepat karena hal itu memang bagian dari kewajiban orang tua.

Tapi jika orang tua cawe-cawe mengurus warna cat tembok rumah anaknya, ini kurang bagus. Karena hal itu akan menjadikan rumah tangga anaknya menjadi terganggu.

Jadi pada umumnya, cawe-cawe itu bermakna negatif. Selain karena mengintervensi urusan orang lain, juga melalaikan urusan dirinya sendiri.

Bagaimana dengan seorang raja yang cawe-cawe menyiapkan putera mahkota, seperti di negara Arab?

Karena itu negara kerajaan, menyiapkan putera mahkota tidak tepat jika disebut cawe-cawe. Bahkan bisa dibilang kewajiban sebagai seorang raja untuk menyiapkan penerusnya.

Begitu pun seorang pemilik perusahaan yang menyiapkan siapa calon penerusnya. Ini bukan disebut cawe-cawe, karena sudah menjadi hak dan kewajibannya untuk keberlangsungan usahanya.

Lalu, bagaimana jika seorang wali kota atau gubernur yang cawe-cawe menyiapkan penerusnya?

Jawabannya tentu menjadi negatif. Hal ini karena wali kota atau gubernur bukan pemilik posisi jabatan itu. Melainkan sebagai petugas yang diberikan mandat oleh rakyat.

Ketika masa tugasnya sudah selesai, ia harus menyerahkan kembali mandat itu ke pemiliknya, yaitu rakyat. Rakyatlah yang nantinya akan memilih, siapa pejabat berikutnya.

Jadi, dalam hal jabatan untuk mengurus rakyat, hanya raja yang boleh bahkan berkewajiban cawe-cawe menyiapkan penerusnya.

Kalau ada pejabat publik yang ditugaskan oleh rakyat cawe-cawe menyiapkan penerusnya di saat masa tugasnya akan berakhir, sama saja ia menganggap dirinya seperti raja. Bukan seseorang yang ditugaskan atau diberi mandat oleh rakyat. [Mh]

Tags: Heboh Cawe-cawe
Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM
Previous Post

Resep Seblak Cobek Viral

Next Post

Alternatif Lain Selain Buku Tamu, Bikin Pernikahanmu Lebih Memorable

Next Post
Alternatif Lain Selain Buku Tamu, Bikin Pernikahanmu Lebih Memorable

Alternatif Lain Selain Buku Tamu, Bikin Pernikahanmu Lebih Memorable

LAZ Al Azhar Gelar Diklat untuk Dasamas, Cetak Sosok Pemberdaya Hebat

LAZ Al Azhar Gelar Diklat untuk Dasamas, Cetak Sosok Pemberdaya Hebat

Ada Anak Jenius Minta Beasiswa

Semua Mengaku Paling Disayang

  • Kreasikan Rayakan Milad ke-3: Merajut Cinta untuk UMKM dan Palestina

    Kreasikan Rayakan Milad ke-3: Merajut Cinta untuk UMKM dan Palestina

    72 shares
    Share 29 Tweet 18
  • Khalid bin Yazid, Filsuf Pertama dalam Islam

    426 shares
    Share 170 Tweet 107
  • Tiga Pahlawan Wanita dari Tanah Minang untuk Indonesia

    1096 shares
    Share 438 Tweet 274
  • Doa untuk Palestina Lengkap beserta Artinya

    1541 shares
    Share 616 Tweet 385
  • Doa Ibu yang Mengubah Nasib Anak

    3170 shares
    Share 1268 Tweet 793
  • 124 Nama Sahabiyat untuk Bayi Perempuan

    7583 shares
    Share 3033 Tweet 1896
  • Ada Apa dengan Sudan

    70 shares
    Share 28 Tweet 18
  • 4 Macam Mad Lazim, Berikut Ini Pengertian dan Contohnya

    5142 shares
    Share 2057 Tweet 1286
  • Terjemahan Hadits Arbain Pertama Lengkap dengan Huruf Latin

    5107 shares
    Share 2043 Tweet 1277
  • Pengertian Mad Thobi’i, Mad Wajib Muttasil, dan Mad Jaiz Munfasil

    3984 shares
    Share 1594 Tweet 996
Chanelmuslim.com

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga

Navigate Site

  • IKLAN
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • LOWONGAN KERJA

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga