Melakukan perjalanan yang termotivasi rohani, seorang Muslim Amerika melakukan kunjungan ke lima puluh masjid di lima puluh negara bagian untuk bersilaturahim dengan komunitas Muslim di negara itu, di tengah melonjaknya Islamofobia.
“Islamofobia adalah nyata, tidak ada pertanyaan tentang itu,” ujar Jameel Syed, orang di belakang proyek Mudzin mengatakan kepada NBC News saat ia melakukan perjalanan dari Mississippi ke Florida.
“Itu salah satu hal yang masyarakat kita harus benar-benar sadar. Dan pesan besar di sini adalah kita harus pergi ke sana dan bertemu dan berinteraksi dengan orang-orang.
“Beri mereka kesempatan untuk membiarkan mereka tahu siapa Anda. Itulah kesempatan terbaik Anda menghilangkan segala mitos, serta setiap stereotip.”
Berjudul “Muadzin: Perjalanan Bersejarah Menyeberangi Amerika”, perjalanan diluncurkan pada 3 April lalu dari sebuah masjid di Plainfield, Indiana, dan bergerak ke 11 negara dari Midwest ke Selatan dalam waktu kurang dari seminggu.
Menurut eksekutif pemasaran berusia 40 tahun dan lulus dari University of Michigan ini, Syed, berinisiatif bertujuan untuk menampilkan keindahan dan keragaman komunitas Muslim di seluruh Amerika.
Melalui interaksi dengan Muslim dan non-Muslim di 50 negara bagian, perjalanan akan berusaha menghilangkan kesalahpahaman tentang Islam.
Syed mengatakan bahwa tujuannya adalah untuk menciptakan sebuah rasa yang lebih baik di antara umat beragama di AS.
“Mainstream umat Islam sangat berbeda dari orang-orang yang akan melakukan tindak kekerasan atas nama Islam,” kata Syed.
“Mereka benar-benar mengambil alih agama kita. Siapa yang tahu Islam itu adalah agama damai. Itulah salah satu alasan utama saya ingin datang ke sini dan memberikan masyarakat Muslim kesempatan untuk menceritakan kisah mereka.”
Menurut Syed, proyek ini bertujuan untuk mengumpulkan dana untuk menyelesaikan perjalanannya dalam 35 hari, termasuk kunjungan ke Alaska dan Hawaii.
Dengan biaya sekitar $ 50.000 untuk kru, Syed bertujuan menghasilkan mini dokumenter tentang perjalanannya secara visual.
Selama perjalanannya, Syed akan mewawancarai pemimpin masjid di sepanjang perjalanannya.
Wawancara akan berfokus pada sejarah umat Islam, masyarakat dan komunikasi antar agama yang masjid lakukan.[af/onislam]