PAGELARAN Hongkong Fashion Week 2023 jadi ajang pembuktian anak muda Indonesia, yaitu Efi Afifah, desainer muda yang masih berstatus sebagai pelajar dari SMK NU Banat Kudus.
Di acara bergengsi tersebut, Efi berkesempatan menampilkan karyanya sebanyak 6 busana dan 30 pcs fashion berbeda untuk pameran dagang.
Bukan hanya sukses memamerkan karyanya, karya Efi pun berhasil memikat hati para pecinta mode internasional karena banyak pembeli dari mancanegara.
Baca Juga: Soal Gaya Hidup Istri Pejabat, Desainer Eni Suarti: Aktualisasi Diri yang Kurang Tepat
View this post on Instagram
Efi Afifah adalah seorang siswa jurusan tata busana di SMK NU Banat Kudus. Karyanya dipamerkan dalam pameran dagang dan fashion show di Hongkong Fashion Week yang kini berganti nama menjadi Fashion InStyle bertempat di Hong Kong Convention & Exhibition Center pada 19–22 April 2023.
Dalam pameran dagang yang diikuti oleh ratusan desainer dan merek dari beberapa negara, Efi menjadi satu-satunya desainer yang masih duduk di bangku sekolah.
“Tentu saya senang dan bangga menjadi satu-satunya siswa SMK dari Indonesia yang mengikuti pameran dagang dan fashion show di acara ini,” kata Efi kepada media.
Ia mengatakan, kesempatan tersebut menjadi langkah awal dan bekal baginya untuk menjadi desainer.
“Apalagi bisa mendapatkan pembeli dari luar negeri. Kesempatan ini akan menjadi langkah awal dan bekal saya untuk menjadi seorang desainer, tentunya saya akan terus belajar dan mencari pengalaman lagi,” tambahnya.
Selama empat hari mengikuti pameran dagang, karya Efi berhasil mendapatkan perhatian khusus dari Cici Chen, seorang agen pembelian untuk negara Maldives.
“Koleksinya bagus, kami berminat pada produk sarung, long dress, dan syal yang cocok untuk pasar di negara Maldives,” ujar Cici Chen saat berkunjung ke booth Efi.
Bukan hanya dari Maldives, pembeli mancanegara lainnya juga tertarik untuk membeli koleksi dan menjalin transaksi bisnis lebih lanjut.
Antara lain dari negara Hong Kong, Thailand, China, Maldives (Maladewa), dan merek CSD dari Prancis.
Desainer Muda dari SMK NU Banat Curi Perhatian di Hongkong Fashion Week 2023
Dikutip dari Liputan6.com, Efi juga mendapatkan apresiasi dari tamu undangan saat memamerkan karyanya dalam fashion show di perhelatan tersebut.
Efi berhasil memadukan kain lurik dan linen rami menjadi 6 busana yang memukau dengan tetap menerapkan konsep zero waste fashion.
Seorang tamu undangan dari Hong Kong, Adrian, menyampaikan rasa kagumnya setelah melihat koleksi Efi dalam fashion show tersebut.
“Saya tidak menyangka bahwa koleksi tadi dibuat oleh anak muda, hebat sekali dan semoga semakin sukses,” tutur Adrian.
Keberhasilan Efi mengikuti perhelatan ini diperoleh setelah ia terpilih menjadi juara 2 Modest Young Designer Competition (MYDC) 2023 dengan tema yang terinspirasi dari ombak laut dan mengusung konsep zero waste fashion.
Pemilihan konsep zero waste fashion menjadi perhatian Efi dengan menerapkan teknis potong pola bahan yang memungkinkan sisa potongan bahan dirancang untuk menjadi pakaian sejak awal proses.
Seluruh potongan bahan memiliki fungsi yang dapat disatukan serta digunakan kembali sehingga tidak meninggalkan limbah tekstil.
Kombinasi warna pada linen rami tersebut diaplikasikan dalam bentuk blus, rok, outer, dan sarung. Aksentuasi berupa tali dan obi menjadi penghias koleksi ini.
Karya siswa SMK yang diapresiasi oleh pasar internasional ini dibandrol dari harga Rp500 ribu – Rp1,5 juta.
Sementara itu, dikutip dari laman Kemdikbud, proses panjang dan kurasi yang ketat telah dilewati oleh Efi sebelum terpilih tampil di Hong Kong Fashion Week 2023.
Menurut Efi, keterlibatannya di Hong Kong Fashion Week 2023 berawal dari keikutsertaannya dalam lomba desain pada event MYDC (Modest Young Design Competition).
Saat itu, desain Efi berhasil menembus 10 besar dan diminta untuk mewujudkannya dalam bentuk busana.
“Saya bersaing dengan 374 peserta lain yang tentunya memiliki kualitas yang bagus. Ternyata desain milik saya berhasil masuk 10 besar,” ucap Efi.
Selama proses produksi dilakukan coaching dengan dewan juri sampai dengan presentasi dan wawancara dari karya yang telah dibuat. Tiga look karya Efi diperagakan pada event MUFFEST (Muslim Fashion Festival), Jakarta.
“Kami bersaing dengan desainer ternama yang telah memiliki usaha. Dari hasil penjurian kami mendapatkan juara 2 dan hadiah, di mana salah satu hadiahnya adalah beasiswa untuk mengikuti Hong Kong Fashion Week,” ucap Efi.
Efi mempersiapkan semuanya mulai dari membuat konsep desain sampai finishing dengan dibimbing oleh juri dari MYDC.
Pada kesempatan tersebut, Efi membawa enam look busana yang memadukan kain lurik dan linen rami untuk diperagakan dalam panggung besar dan membawa 30 produk untuk ikut dalam pameran dagang di Hong Kong.
Baca Juga: Kursienkarzai Keluarkan Koleksi Batik Motif Kawung pada MUFFEST+ 2023
Dukungan Sekolah
Keberhasilan Efi tampil di runway Hong Kong Fashion Week 2023 juga tidak lepas dari dukungan SMK NU Banat Kudus.
Sekolah ini memang dikenal sebagai salah satu sekolah yang sukses melahirkan para desainer muda berbakat.
“Kami memiliki Program Keahlian Tata Busana dan sejak awal pendirian SMK NU Banat Kudus ini bertujuan untuk mencetak desainer muda,” kata Guru Jurusan Tata Busana SMK NU Banat Kudus, Lilik Muflikah.
Menurut Lilik, selama ini, SMK NU Banat berkolaborasi dengan sejumlah industri dalam pembelajarannya.
Suasana industri dihadirkan dalam proses pembelajaran di sekolah. Siswa lebih banyak mempraktikkan teori yang telah didapatkan dengan mendesain dan menjahit busana yang bisa diterima pasar.
Untuk mendukung kompetensi siswa, SMK NU Banat juga bekerja sama dengan menghadirkan desainer-desainer kondang, seperti Ali Charisma, Dina Midiani, Lenny Agustin, dan desainer lainnya.
SMK NU Banat juga dilengkapi dengan kegiatan teaching factory (Tefa). Tefa SMK NU Banat telah berjalan dengan lancar dan telah memiliki merek busana, Zelmira namanya.
Melalui Tefa, siswa SMK NU Banat akan mendesain baju, menjahit, membuat pattern, dan membuat pola hingga menjadi sebuah produk busana siap pakai yang bisa dijual melalui e-commerce.
“Nah, kami akan melihat apakah baju-baju karya siswa SMK NU Banat ini bisa laku terjual atau tidak, apakah ada yang repeat order atau tidak.
“Untuk mencapai hal tersebut sangat penting bagi kami untuk mengajarkan tentang sejarah industri fesyen, pola-pola, belajar memadukan warna dan pattern, menguasai jenis-jenis kain, hingga membuat foto produk dan pemasarannya,” ucap Lilik.
Banyak karya busana yang telah dihasilkan oleh siswa SMK NU Banat. Bukan sembarang busana, karena karya mereka ini telah diakui oleh dunia fesyen, baik dalam negeri ataupun luar negeri.
Busana karya siswa SMK NU Banat telah dipamerkan dalam berbagai acara bergengsi, seperti acara Fashion Show La Moe Sur La Seine, Paris, Indonesia Fashion Week, Asia Student Award, Jepang, dan baru-baru ini telah dipamerkan dalam acara Hong Kong Fashion Week 2023.[ind]