KITA semua tahu kalau ikan salmon itu lezat dan bergizi. Akan tetapi, tahukah kamu betapa beratnya perjuangan seekor salmon untuk bertelur?
Ikan salmon adalah salah satu jenis ikan yang melakukan migrasi untuk bertelur dari laut ke sungai.
Selain itu, ikan salmon betina bisa menempuh jarak sejauh 1.500-3.000 km dan menghasilkan 2.000-5.000 butir telur.
Ikan salmon mengerahkan seluruh tenaganya untuk bermigrasi dan bertelur sehingga banyak salmon yang mati setelah bertelur karena kelelahan.
Baca Juga: Tips Menjaga Kecantikan Wajah di Usia 20-an
Fakta Unik Ikan Salmon, Mati Setelah Bertelur
View this post on Instagram
Salmon atau salem adalah jenis ikan dari famili Salmonidae. Ikan lain yang berada dalam satu famili dengan salmon adalah Trout.
Perbedaan kedua jenis ikan tersebut antara lain: salmon bermigrasi, sedangkan trout hidup menetap. Salmon hidup di Samudra Atlantik dan Samudra Pasifik.
Secara umum, salmon adalah spesies anadromous, yaitu spesies yang bermigrasi untuk berkembang biak. Salmon lahir di perairan air tawar, bermigrasi ke laut, lalu kembali ke air tawar untuk bereproduksi.
Ada kepercayaan bahwa salmon selalu kembali ke tempat ia dilahirkan untuk berkembang biak.
Penelitian menunjukkan demikian, tetapi mengapa hal itu terjadi dan bagaimana salmon dapat menyimpan memori tersebut masih merupakan misteri.
Baca Juga: Agar Tidak Amis, Ini Cara Mengolah Ikan Salmon
Dikutip dari Wikipedia, Salmon kembali ke perairan air tawar yang mengalir (sungai) untuk berkembang biak. Metode navigasinya mungkin dilakukan dengan indra penciuman.
Setengah dari jumlah salmon dewasa akan mati dalam beberapa hari hingga beberapa minggu setelah berkembang biak.
Sebelum menaruh telur, salmon betina mengepakkan ekornya untuk menciptakan wilayah bertekanan rendah yang dapat mengangkat kerikil agar tersapu arus, menciptakan celah baginya untuk menaruh telur.
Satu celah dapat menampung 5000 telur, menutupi area sekitar 2,8 m². Warna telur bervariasi dari oranye hingga merah.
Satu atau lebih salmon jantan akan mendekati salmon betina dan mengeluarkan spermanya ke air untuk membuahi telur.
Salmon betina lalu menutupi telur-telurnya dengan menyapu kerikil lalu pergi bertelur di tempat lain. Salmon betina dapat melakukannya sebanyak tujuh kali sebelum telur dalam ovariumnya habis.
Salmon akan mati kelelahan segera setelah bertelur.
Telur harus diletakkan di bawah kerikil di sekitar air yang dingin dengan arus yang baik sebagai suplai oksigen.
Kematian yang tinggi biasanya terjadi pada tahap ini, yang sebagian besar terjadi akibat predasi dan perubahan kondisi perairan akibat ulah manusia.
Salmon muda menetap di perairan air tawar tempat ia dilahirkan, selama tiga tahun sebelum bermigrasi ke laut. Pada masa tersebut, ikan ini berwarna keperakan.
Diperkirakan hanya 10% dari jumlah telur selamat mencapai tahap ini.
Salmon menghabiskan waktu satu hingga lima tahun sebelum mencapai usia kematangan seksual. Salmon dewasa akan kembali ke tempat kelahirannya untuk berkembang biak.
Dalam proses menuju ke arah itu, beberapa jenis salmon mengembangkan taring. Warna mereka akan menjadi gelap.
Jarak perjalanan yang dilakukan salmon sangat menakjubkan; mereka dapat mengarungi arus sungai sejauh 1.400 km dan mendaki setinggi 2.100 m dari laut menuju ke tempat mereka dilahirkan.
Selama berada di air tawar dan muara, salmon muda memakan serangga, amphipoda, dan crustacea. Ketika sudah dewasa, mereka akan memakan ikan kecil.[ind]