ChanelMuslim.com – Pendiri Jakarta Islamic Boys Boarding School (JIBBS) menegaskan anak anak harus punya karakter pemimpin. Karakter tersebut harus melekat pada anak anak sejak dini.
"Anak anak yang masuk di sini sudah dikenalkan pendidikan karakter pempimpin. Saya selalu bilang ketika ada siswa yang menangis, 'kamu leader jangan nangis, kenapa nangis? bangun, why why? jangan jadi anak yang lemah'. Nanti punya anak harus seperti itu," kata perempuan yang juga mendirikan Jakarta Islamic School (JISC) ini.
Kandidat doktor di bidang Education for Secondary Level di Perth mencontohkan siswa siswa di JIBBS selalu betah di sekolah. Menurutnya karena sudah punya karakter pemimpin.
"Di sini anak anak punya karakter pemimpin yang kuat. Jadi mereka tahu sekolah untuk apa," katanya, Minggu (3/12/2017).
Kalau bisa mereka merencanakan kehidupan sendiri mereka, kata Fifi, mereka harus menargetkan rencana ke depan.
"Targetnya ngapain, targetku hapal quran berapa bulan lagi? targetku ujian nasional dapat berapa? targetku kuliah di mana? itu paling penting," ujar perempuan yang suka membaca ini.
Sekolah JIBBS, kata Fifi, dibangun dari keinginan ibu yang ingin membuat sekolah untuk anaknya.
"Boarding school karena kalau di rumahkan gak bisa diajarkan oleh orangtuanya," kata Fifi.
Bermula dari villa kecil yang mempunyai tanah cukup luas. Dari tanah tersebut, kata Fifi, dibuat saung sebagai tempat sekolah.
"Tadinya muridnya 11 orang. Yang datang tahu gak? Subhanallah banyak anak pejabat yang daftar. Anak dari fraksi macam macam. Bahkan anak menteri juga daftar. Mereka bukan melihat fasilitas tetapi visi dari sekolah yaitu untuk menciptakan pemimpin bagi bangsa Indonesia yang idealis dan bebas dari korupsi. Pokoknya bagus deh," tuturnya
Menurut perempuan yang biasa disapa Mam Fifi ini, mereka yang membangun sekolah tidak boleh berpikir untuk bisnis.
"Kalau berpikir untuk bisnis akibatnya dikit dikit uang. Mana mau jika biayain wisuda seperti ini," katanya.
Maka, sekolah yang dikelola haruslah yang menyenangkan untuk anak anak. Sehingga mereka mempunyai kebanggaan sekolah di sana.
"Mereka akan bangga dengan apa yang mereka raih. Mereka bangga dengan Al quran. Mereka bisa menjadi pemimpin," tambahnya.
Menurut perempuan kelahiran 1970 ini seorang pemimpin lahir dari anak anak yang percaya diri.
"Kita gak harus peduli bangsa lain. Setiap bangsa, setiap anak bangsa itu mempunyai karakter masing masing. kita gak perlu ikut ikutan dengan mereka. Bangsa Indonesia punya hak sendiri dan karakter sendiri untuk menjadi pemimpin," katanya. (Ilham)