MENJADI sosok istimewa tentu harapan banyak orang. Allah subhanahu wata’ala memiliki cara-Nya sehingga seseorang menjadi begitu istimewa.
Begitu banyak sosok istimewa dalam sejarah Islam. Mereka dikenang banyak orang karena prestasi amalnya yang luar biasa.
Sebenarnya, bukan mereka yang muncul sebagai orang istimewa. Tapi Allah subhanahu wata’ala yang memilih mereka. Dan hal ini di luar rencana manusia.
Di antara mereka ada sosok Uwais Al-Qarni yang sahabat sekaliber Umar bin Khaththab pun diwasiatkan Rasulullah untuk memintakan doa darinya.
Ada juga Imam Bukhari yang kumpulan hadisnya diakui melampaui tokoh-tokoh hadis yang lain. Ada juga Shalahuddin Al-Ayyubi yang bersejarah menaklukan Al-Quds dari tangan tentara Salib. Dan seterusnya.
Semua itu bukan kebetulan. Bukan pula direncanakan sejak jauh-jauh hari. Tapi karena Allah subhanahu wata’ala yang memilih mereka sebagai sosok-sosok istimewa yang dikenang sejarah.
**
Pada tahun 1941, terjadi musibah banjir besar di Kota Mekah. Hujan lebat turun selama tujuh hari seperti tanpa henti. Airnya membanjiri Masjidil Haram dengan ketinggian hampir dua meter.
Dengan kondisi banjir seperti itu, rasanya tak ada orang yang akan melakukan thawaf atau mengelilingi Ka’bah selama tujuh kali. Karena hal itu hampir tidak mungkin.
Di luar dugaan, ada seorang remaja asal Bahrain yang nekat melakukan itu. Namanya Ali Al-Awadhi. Remaja yang pekerjaannya sebagai nelayan ini melakukan thawaf tujuh kali dengan cara berenang.
Bayangkan, dengan cara berenang. Kalau ditanya berapa orang yang sudah melakukan thawaf dengan berjalan kaki, tentu jawabannya banyak sekali.
Tapi ketika ditanya, berapa orang yang melakukan thawaf dengan cara berenang, maka jawabannya hanya satu orang: Ali Al-Awadhi.
Sepanjang sejarah, banjir memang sering terjadi di sekitar Ka’bah. Tapi tentang sosok yang mampu thawaf dengan cara berenang, hanya Ali Al-Awadhi yang diketahui sejarah. Dan peristiwa itu juga tertangkap kamera.
**
Tidak ada yang kebetulan dalam hidup ini. Termasuk prestasi atau musibah yang mungkin kita alami.
Allah subhanahu wata’ala berfirman, “Katakanlah, ‘Sekali-kali tidak akan menimpa kami kecuali apa yang telah ditetapkan Allah untuk kami. Dialah pelindung kami, dan hanya kepada Allah orang-orang yang beriman harus bertawakal.” (QS. At-Taubah: 51)
Karena itulah, apa pun yang kita alami dalam hidup ini, prestasi atau musibah, sikap kita harus kuat: qadarullah, sudah Allah takdirkan, apa pun yang Allah kehendaki maka terlaksanalah. [Mh]