ChanelMuslim.com – Bayi sejak dilahirkan dari rahim ibunya, ia menangis sebagai caranya berkomunikasi. Namun, saat memasuki usia beberapa bulan dan bayi sering menangis, ada kalanya ibu tidak segera menggendong bayi dengan alasan khawatir’ bau tangan’ atau kebiasaan bayi minta selalu digendong.
Benarkah demikian? Pakar terapis anak, Aninditya Nafianti, SKG, Msi., meluruskan kesalahpahaman mitos yang berkembang di kalangan masyarakat luas mengenai ‘bayi bau tangan’.
“Ketika seorang bayi takut atau stres, bayi tersebut akan menangis. Ibu atau significant others datang dengan cara memeluk atau mengayun. Maka, dengan cara itu bayi akan tenang karena perlakuan ibu, ” ujar Aninditya dalam Seminar Parenting “Pentingnya Kebebasan Bergerak Sejak Bayi Bagi Perkembangan Fisik, Emosi dan Kemampuan Berfikir Pada Anak” di Jatiluhur, Bekasi, Ahad (19/11).
Baca Juga: Hukum Shalat Sambil Gendong Bayi
Meluruskan Pemahaman tentang Bayi Bau Tangan
Tidak kalah pentingnya, wanita yang pernah meraih International certified instructor for: Brain Gym® itu juga menyebutkan pelukan ibu bisa menimbulkan perasaan aman bagi bayi dan membuatnya berani mengeksplorasi lingkungannya.
“Rasa aman yang dimiliki bayi akan membuat ia berani untuk mengeksplorasi lingkungannya. Ia akan banyak bermain dan ini yang baik untuk perkembangan otaknya, ” tambah ibu satu anak ini.
Lalu, apa yang terjadi apabila hal tersebut tidak terpenuhi, misalnya seorang ibu (significant others) membiarkan bayi tersebut menangis?
Aninditya menjelaskan, bayi atau anak akan merasa tidak aman dan ia enggan untuk berhubungan dengan lingkungannya, takut dan tidak berani untuk melakukan sesuatu sebab ia memiliki ‘inner stress: yang terus menerus ada.
“Anak akan menarik diri, dan menutup diri terhadap input eksternal yang tidak bisa mereka’ handle’ sendiri. Kurang percaya diri ketika bergaul dengan teman sebaya, bertindaknya tidak spontan dan kurang fleksibel, gampang cemas/mengamuk, over sensitive terhadap suara, cahaya, sentuhan, ” tandasnya.
Di hadapan peserta seminar, Aninditya tidak sungkan mengajarkan beberapa gerakan stimulus untuk peserta. Misalnya, gerakan agar emosi anak terlatih stabil, agar bicara anak lancar dan beberapa gerakan yang tentunya berfungsi untuk motorik kasar maupun motorik halus serta berfungsi untuk perkembangan sel saraf otak.
Sebelum menutup materi, wanita yang juga seorang Founder sekaligus Director Asteria Kinderhouse Daycare and Preschool itu pun berpesan kepada peserta seminar yang didominasi para ibu supaya memberikan sentuhan dan stimulus kepada anak, khususnya bayi untuk kelancaran motorik dan perkembangan otak anak.
“Ibu harus yakin bahwa setiap sentuhan yang diberikan pada anaknya in sya Allah ada manfaatnya, ” tutup Aninditya. (ind/Fitri)