BERBAGAI peribahasa tentang teman ini menganjurkan kita untuk memilih teman atau circle pertemanan yang baik. Ustaz Arafat menjelaskan sebagai berikut.
Beritahu aku siapa temannya, maka akan kuberitahu kepadamu siapa dia. Kita sering mendengar sebuah peribahasa, betul kan? Terpikirkah oleh saudara, darimana datangnya peribahasa tersebut?
Tentu saja dari orang-orang tua yang bijaksana pada zaman dahulu, di mana mereka telah mengalami pengalaman panjang dalam hidup ini.
Lalu ingin meninggalkan sebuah nasihat bagi generasi berikutnya, dengan untaian kalimat yang mudah diingat dan indah diucapkan. Maka jadilah peribahasa.
Satu hal tentang peribahasa ini yang menarik, bahwa di seluruh dunia nasihat-nasihat yang disampaikan hanya berbeda dalam kata, tetapi selalu seragam dalam makna.
Apa artinya? Itu berarti; Pengalaman dalam hidup ini mengenai watak manusia selalu sama di belahan bumi manapun.
Zaman boleh berganti, kondisi bisa berubah, tetapi sifat dasar manusia akan tetap seperti itu di setiap negeri.
Baca Juga: Makna Asam dan Garam Bertemu di Belanga
Peribahasa tentang Teman
Contohnya, nasihat tentang persahabatan dari orang-orang barat simaklah dalam peribahasa ini,
Birds of a feather flock together. (Burung-burung hanya akan sekawanan dengan jenis yang sama)
Maknanya, seseorang akan memiliki sifat yang sama dengan sifat teman-temannya dalam satu kelompok dimana ia berada.
Apakah nasihat ini hanya berlaku khusus di negeri barat? Tunggu dulu, ternyata orang-orang bijak di China juga berpesan hal yang serupa,
Cang ying bu ding wu feng dan. (Lalat tak pernah hinggap pada telur yang tak retak)
Maknanya, seseorang yang tak baik cenderung mengundang teman-teman yang tak baik pula.
Bangsa arab pun sejak dulu telah mengenal sebuah mahfudzat yang berbunyi,
سُوْءُ الخُلُقِ يُعْدِي
(Perangai yang tidak baik itu menular kepada kawannya)
Maknanya, berhati-hatilah dalam memilih teman, karena sifat temanmu lambat laun akan menjadi sifatmu juga.
Bahkan jika saudara berasal dari Jawa, ada sebuah peribahasa leluhur yang mengatakan,
Ojo cedhak kebo gupak. (Jangan dekat-dekat dengan kerbau yang kotor)
Maknanya, jangan coba-coba masuk dalam kelompok yang kurang berbudi pekerti, karena nanti akan mempengaruhi diri sendiri.
Belum cukupkah bukti-bukti di atas, bahwa fenomena pertemanan selalu menghasilkan kesimpulan yang sama, yaitu seseorang pasti terpengaruh dengan baik atau buruk sahabatnya.
Oleh karena itu, kasihanilah diri kita sendiri untuk tidak terlalu banyak bergaul dengan orang-orang yang hanya melemahkan.
Pilih-pilih group dan channel di medsos yang kita ikuti, mengapa masih bertahan pada grup yang setiap hari hanya dipenuhi kata-kata negatif.
Kita dibentuk oleh lingkungan, maka pilihlah yang baik-baik saja bagi diri kita.[ind]
Sumber: https://t.me/semangatsubuh