MASJID Az-Zikra yang terletak di kawasan Sentul Bogor masih tampak gagah. Para santri pun masih aktif mengisi kegiatan Ramadan di masjid yang dibuka pada tahun 2009 ini.
Empat tahun sudah Ustaz Muhammad Arifin Ilham tidak lagi bersama para santri di Masjid Az-Zikra. Beliau wafat pada Bulan Mei 2019.
Kini, kegiatan Masjid Az-Zikra dipimpin oleh Ustaz Abdul Syukur, sahabat almarhum yang juga menjabat sebagai dewan syariah di sana.
Sebenarnya, ada putera almarhum yang sepertinya disiapkan untuk menggantikan. Namanya Ameer Az-Zikra yang kerap bersama sang ayah dalam memimpin acara zikir akbar.
Namun, Allah berkehendak lain. Ameer Az-Zikra juga ‘menyusul’ sang ayah menghadap Allah subhanahu wata’ala. Beliau wafat pada November 2021 lalu.
Ada Pengaruh terhadap Az-Zikra
Wafatnya Ustaz Muhammad Arifin Ilham empat tahun silam sedikit banyak mempengaruhi perkembangan santri di Az-Zikra.
“Ada penurunan, Pak,” ujar salah seorang petugas di Masjid Az-Zikra. Penurunannya lumayan besar, sekitar lima puluh persen.
Namun begitu, kegiatan santri masih tetap berlangsung seperti biasa. Begitu pun dengan rutinitas bulanan Zikir Akbar yang biasa diselenggarakan pada setiap Ahad pertama.
Tapi, jumlah pesertanya ada penurunan. Yang biasanya dihadiri sekitar 30 bus dari berbagai daerah, kini hanya sekitar 8 bus.
Optimisme juga masih diperlihatkan para pengurus Az-Zikra saat ini. Bahkan direncanakan mereka akan melaksanakan haul almarhum pada tanggal 16 April mendatang di Masjid Az-Zikra.
Kenangan dan Fitnah
Kenangan dari sosok tawadhu Ustaz Muhammad Arifin Ilham tampak masih sangat berbekas, setidaknya di hati para petugas komplek masjid.
Sosok Ustaz Arifin yang tawadhu, lembut, dan bijaksana selalu mampu menjadi energi untuk mendongkrak semangat mereka. Meskipun sosok itu sudah tinggal kenangan.
“Beliau tidak pernah menyuruh-nyuruh. Beliau selalu mengawali dan memberi contoh,” ujar sang petugas masjid yang tidak mau disebutkan namanya.
Ketika ada sampah berserakan, Ustaz Arifin tidak menyuruh seseorang untuk membersihkan. Tapi, beliau sendiri yang membersihkan. Hal itu, justru menjadi ‘lecutan’ kuat untuk para petugas.
Menurut sang petugas, semakin ia mengenal lebih dekat almarhum saat itu, semakin ia menghormati dan mencintai sosok beliau.
Namun begitu, Az-Zikra kerap menjadi sasaran tembak ‘fitnah’ di media publik. Bahkan sejak almarhum masih hidup.
“Kita melakukan yang benar saja terkesan menjadi buruk, apalagi melakukan kesalahan,” ungkap sang petugas menirukan ucapan almarhum beberapa tahun silam.
Az-Zikra memang dirintis dan dibesarkan oleh Ustaz Arifin Ilham yang sudah lama ‘pergi’. Namun, kader-kader beliau masih terus tumbuh dan beranjak besar. Semoga ini menjadi angin segar untuk penerus beliau berikutnya. [Mh]