ADA empat tipe orang yang berkenaan dengan kegiatan membaca Al-Qur’an. Ada yang seperti buah utrujah, tamrah, raihanah, dan hanzhalah.
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam mengumpamakan orang yang membaca Al-Qur’an dalam empat tipe.
“Perumpamaan mukmin yang membaca Al-Qur’an, seperti buah utrujah. Rasanya manis dan aromanya harum.
“Perumpamaan mukmin yang tidak membaca Al-Qur’an, seperti buah kurma. Rasanya manis, tapi tidak beraroma.
“Perumpamaan munafik yang membaca Al-Qur’an, seperti buah raihanah. Aromanya harum, tapi rasanya pahit.
“Perumpamaan munafik yang tidak membaca Al-Qur’an, seperti buah hanzhalah. Tidak beraroma dan rasanya pahit.” (Muttafaqun ‘Alaih)
**
Buah utrujah itu istimewa. Rasanya manis dan aromanya harum. Ada sebagian ulama yang menyebut kemiripan buah utrujah seperti jeruk yang manis.
Artinya, dari tampak luar sosok ini sangat menarik karena begitu dekat dengan Al-Qur’an. Dan dari sisi dalamnya, mukmin ini memang sangat baik, karena mengamalkan apa yang ia baca dalam Al-Qur’an.
Buah kurma itu memang manis, tapi tak memiliki aroma. Dari sisi dalamnya, mukmin ini sebenarnya sangat baik. Hanya saja terlihat tidak begitu akrab dengan Al-Qur’an. Karena jarang membacanya.
Buah raihanah itu beraroma harum. Tapi, beracun. Inilah tipe orang munafik yang suka pamer tentang bacaan Qur’annya.
Imam Nawawi menyebut bahwa orang ini begitu bagus bacaan Al-Qur’annya, dan terlihat rajin membacanya. Tapi, apa yang ia baca berbeda jauh dengan apa yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari.
Yang lebih parah adalah perumpamaan buah hanzhalah. Rasanya pahit dan tak beraroma. Inilah orang munafik yang tidak suka membaca Al-Qur’an.
Kini, pilihan kita sendiri yang menentukan siapa kita dari empat perumpamaan di atas. Apakah kita seperti buah utrujah, seperti buah kurma, seperti buah raihanah, atau seperti buah hanzhalah.
Semoga Allah subhanahu wata’ala membimbing hati kita untuk menjadi yang terbaik dalam berinteraksi dengan Al-Qur’an yang mulia. [Mh]