BULAN Ramadan adalah bulan kemenangan. Setidaknya, ada empat kemenangan umat Islam dalam bulan mulia ini dijelaskan oleh Ustaz K.H. Iman Santoso, Lc., M.EI. yang menukil surat Al-Anfaal ayat 10 sebagai berikut.
Allah Ta’ala Berfirman:
{ وَمَا ٱلنَّصۡرُ إِلَّا مِنۡ عِندِ ٱللَّهِۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ }
“Dan kemenangan itu hanyalah dari sisi Allah. Sungguh, Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.” (QS Al-Anfaal 10).
Bulan Ramadan merupakan bulan kemenangan bagi umat Islam. Ayat di atas berbicara tentang kemenangan yang diraih umat Islam di masa Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam saat perang Badar.
Dan itu terjadi di Bulan Ramadan. Puncak kemenangan di masa Rasul Shallallahu alaihi wa sallam terjadi saat pembukaan Kota Mekkah, juga terjadi di bulan Ramadan.
Selanjutnya manusia berbondong-bondong masuk Islam. Ini menunjukkan bahwa puncak kemenangan itu diraih manakala umat Islam taat menjalankan Syariat Islam. Dan sejatinya kemenangan itu hanya dari Allah.
Beberapa bentuk kemenangan dalam Islam sebagai berikut.
1. Kemenangan Ruhiyah (Spiritual) atas Madiyah (Material)
Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
والصومُ نِصفُ الصَّبرِ
“Dan puasa setengah dari kesabaran.” (HR Ahmad, At-Tirmidzi dan Ad-Darimi).
Sedangkan sabar pangkal kemenangan:
وَاعْلَمْ أنَّ النَّصْرَ مَعَ الصَّبْر
“Ketahuilah, bahwa pertolongan itu bersama kesabaran.” (H.R. Ahmad, At-Tabrani, Al-Hakim dan Al-Baihaqi).
Bulan Ramadan di mana orang beriman berpuasa sebulan penuh, maka melahirkan kesabaran dan kesabaran melahirkan kemenangan dari Allah.
Ramadan merupakah hadiah dari Allah Subhanahu wa taala untuk orang-orang beriman selama satu bulan penuh dalam setahun.
Hadiah yang membersihkan jiwa, menguatkan kemauan, meningkatkan derajat dan memancing kemenangan.
Hadiah Rabbaniyah berupa kekuatan iman dan ruhiyah dan kemenangannya menghadapi nilai nilai kufur dan materialis.
Kekuatan ruhiyah sangat berguna bagi orang beriman untuk menghadapi kondisi-kondisi sulit dan berat dalam kehidupan mereka.
Dan dengan datangnya bulan Ramadan, Allah Subhanahu wa taala memberikan tambahan gizi kekuatan iman dan ruhiyah, sehingga posisi mereka meningkat naik jauh melebihi permasalahan yang dihadapinya.
Baca Juga: Bulan Ramadan adalah Bulan Pilihan
Empat Kemenangan Umat Islam dalam Bulan Ramadan
Dalam suasana keimanan dan ruhiyah yang kuat, umat Islam dapat sukses mengatasi segala permasalahan hidupnya.
Kemenangan ruhiyah atas pola hidup materialis membuat orang-orang beriman merasa tentram, ridha dan penyerahan diri secara total kepada Allah.
Sikap ini akan mengakibatkan produktivitas orang beriman meningkat, amal shalih meningkat dan ingin selalu naik ke puncak kemuliaan.
Kemenangan ruhiyah atas pola hidup materialis, menjadikan orang beriman kembali pada jati dirinya yang fitrah mencintai keimanan dan melaksanakan segala konsekuensinya dan membenci kekufuran, kemaksiatan dan penyimpangan.
2. Kemenangan Jiwa atas Syahwat
Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
الصوم جنة
“Puasa adalah perisai.”( HR An-Nasa’i)
Puasa adalah perisai yang membentengi orang beriman dari syahwat, dan kemenangan jiwa atas syahwat.
Permasalahan internal umat Islam muncul ketika mereka menuruti hawa nafsu dan tarikan-tarikan syahwat keduniaan.
Kemudian syetan menguatkan dominasi hawa nafsu tersebut dan memprovokasinya sehingga umat Islam yang lemah imannya tidak berdaya dan jatuh dalam kubangan syahwat.
Selanjutnya umat Islam akan dengan mudah melanggar aturan Islam dan segala sesuatu yang diharamkan.
Maka terjadilah pembunuhan, perzinahan, seks bebas, pencurian, korupsi, pencarian harta secara tidak halal, penipuan dan pelanggaran lainnya.
Di bulan Ramadan, orang-orang beriman dimenangkan atas syahwatnya. Syahwat yang senantiasa menyuruh keburukan dan kejahatan terkendali dengan berpuasa di siang hari dan qiyamu Ramadan di malam hari.
Bahkan dengan ibadah Ramadan, keburukan dan kejahatan orang beriman dihapuskan,
“Barangsiapa berpuasa Ramadhan dengan sepenuh iman dan kesungguhan, maka akan diampunkanlah dosa-dosa yang pernah dilakukan.” (H.R. Bukhori dan Muslim).
Dengan demikian, segala macam potensi keburukan dan kejahatan menurun dan potensi kebaikan dan amal shalih meningkat.
Dan sejatinya, bahwa krisis yang terjadi sekarang karena dominasi keburukan dan kejahatan atas kebaikan dan kebenaran.
3. Kemenangan Manusia atas Syetan
Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
إِذَا دَخَلَ رَمَضَانُ فُتِّحَتْ أبْوَابُ الجَنَّةِ، وغُلِّقَتْ أبْوَابُ جَهَنَّمَ، وسُلْسِلَتِ الشَّيَاطِينُ.
“Jika masuk Ramadan, dibuka pintu surga, ditutup pintu neraka dan syetan dibelenggu.” (HR Bukhari)
Kemenangan berikutnya, adalah kemenangan jiwa manusia atas syetan. Syetan di bulan Ramadan dibelenggu sehingga tidak leluasa memperdaya orang beriman.
Syetan yang memiliki makar dan tipu daya yang sangat dahsyat dalam menyesatkan manusia, dikalahkan orang beriman, karena mereka berpuasa dan beribadah Ramadan.
Dan orang-orang yang sesat dan menyimpang karena bisikan dan godaan syetan, di bulan Ramadhan banyak yang insaf dan kembali lagi pada ajaran Islam.
Kemenangan manusia atas syetan adalah kemenangan yang sejati, karena syetan terus menggoda dan menyelewengkan manusia atas jalan yang lurus.
Nabi Adam alaihis salam bapak seluruh manusia pernah tergelincir oleh godaan syetan, begitu juga salah seorang anak Adam, Qabil membunuh saudaranya, Habil, karena godaan syetan.
Sudah terlalu banyak manusia yang sesat karena godaan syetan. Dan sekarang jumlah penduduk dunia sekitar 7 milyar, mayoritasnya tidak beriman pada Allah.
Artinya, mayoritas manusia terkena perangkap godaan syetan dengan berbagai macam bentuk kesesatan.
Maka ketika manusia berhasil mengalahkan godaan syetan, maka dia telah mendapatkan kemenangan yang hakiki.
4. Kemenangan Orang Beriman atas Orang Kafir
Permasalahan eksternal umat Islam datang dari orang-orang kafir, jahat dan zhalim yang melakukan konspirasi dan makar terhadap mereka.
Dan ketika umat Islam bersenjatakan keimanannya, maka mereka akan dapat berhasil memenangkan pertarungan menghadapi orang-orang kafir.
Perang Badar dan Futuh Mekkah adalah dua bukti kongkrit di mana orang-orang beriman dimenangkan Allah atas orang-orang kafir, dan keduanya terjadi di bulan Ramadan.
Pada tahun ini, umat Islam dihadapkan langsung dengan musuh sejatinya, baik dari Barat maupun Timur. Banyak umat Islam yang masih tertindas, seperti di; Irak, Iran, Syiria, Mesir, Rohingya, Uighur, Palestina dll.
Pada saat yang sama, AS selalu berada di belakang zionisme Yahudi Israel untuk tetap mempertahankan hegemoni kekuasaannya di Palestina, jantung dunia Islam.
Jutaan umat Islam di Irak dan Palestina sudah menjadi korban kebengisan AS dan Israel. Sementara, dunia Islam lain menjadi sapi perahan paling empuk untuk memenuhi kebutuhan para penjajah tersebut.
Ramadan pada tahun ini diharapkan memberikan banyak kebaikan dan keberkahan sehingga orang beriman dapat bangkit dari keterpurukannya dan tegak menghadapi orang-orang yang jahat.
Orang beriman sungguh mengharapkan kekuatan motivasi untuk menghadapi permasalahan yang sangat besar, yaitu permasalahan yang ditimbulkan para penguasa yang zhalim
Ramadan datang bukan untuk membuat umat Islam lemah, lesu dan takut, karena melaksanakan ibadah shaum, tilawah Al-Qur’an dan Tarawih.
Akan tetapi, Ramadan datang untuk membuat umat Islam lebih kuat, bersemangat, berani dan berjihad membebaskan dominasi musuh-musuhnya.
Baik musuh internal berupa syahwat dan syetan maupun musuh eksternal dari orang-orang yang jahat dan penguasa yang zhalim yang mengadakan kerusakan di muka bumi.
Demikianlah kemenangan terjadi dalam perjalanan sejarah umat Islam di bulan Ramadan.[ind]