APA itu FOMO dan JOMO? Istilah tersebut belakangan ini muncul di media sosial. Banyak orang-orang, khususnya milenial yang mengalami FOMO. Sederhananya, FOMO adalah singkatan dari Fear of Missing Out.
Artinya, ada ketakutan tersendiri ketika merasa tertinggal karena tidak bisa mengikuti trend yang ada. Oleh sebab itu, orang yang menderita FOMO biasanya akan selalu mengikuti trend yang ada.
Entah itu baik atau buruk baginya. Entah itu bermanfaat atau tidak. Akan tetapi, berbeda dengan FOMO, JOMO adalah kebalikan dari FOMO ini. JOMO adalah Joy of Missing Out.
Baca Juga: Psikologi Populer: Yuk Simak Arti Kata Flexing, Ruminasi, Narsistik hingga FOMO
Mengenal Apa itu Fomo dan Cara Mengatasinya
Maksudnya, mereka yang menerapkan JOMO tidak memiliki kekhawatiran tersendiri terkait ketinggalan trend. Mereka tidak merasa tertinggal ketika tidak bisa mengikuti trend yang ada.
Mereka lebih menikmati hidup yang dijalani saat ini dan tidak terlalu mengkhawatirkan tentang trend yang ada. Kita harus memahami hal ini dengan baik agar tidak hanya sekadar ikut-ikutan trend yang ada.
Sebab, tidak semua trend cocok untuk kita diikuti. Tidak semua trend dapat kita ikuti. Kita harus memahami kondisi sendiri sebelum memutuskan untuk mengikuti sebuah trend.
Berikut cara mengatasi FOMO
Mengenal Diri Sendiri
Sebelum terpengaruh terhadap trend-trend yang ada, kita harus bisa terlebih dahulu mengenali diri sendiri. Mengenal diri sendiri maksudnya adalah mengetahui apa tujuan hidup kita di dunia.
Mengetahui bagaimana kondisi kita sendiri serta apa hal yang kita sukai. Contohnya, trend yang ada saat ini adalah makan-makanan kekinian di restoran yang ada di mall.
Sebelum mengikuti trend tersebut, kita perlu tahu apakah kondisi kita saat ini sedang memiliki kelapangan untuk membeli makanan di restoran tersebut? Selain itu, apakah kita memang menyukai makanan yang sedang trend itu?
Memahami Tidak Semua Trend Bisa Diikuti
Cara mengatasi FOMO berikutnya adalah dengan menyadari bahwa tidak semua trend bisa diikuti. Hal ini masih berhubungan dengan mengenal diri sendiri. Kita perlu mempertimbangkan sebuah trend terhadap kondisi diri sendiri.
Selain itu, saat ini banyak sekali trend yang justru merugikan orang lain dan berbahaya. Inilah trend-trend yang tidak bisa kita ikuti. Selama trend tersebut merugikan diri sendiri, orang lain, atau lingkungan, hal tersebut sudah pasti bukanlah trend yang harus diikuti.
Melihat Dampak Positif dan Negatif sebuah Trend
Kita perlu mempertimbangkan dahulu seberapa besar dampak positif dan negatif dari sebuah trend. Apakah trend tersebut memberikan dampak positif yang lebih banyak?
Atau bisa jadi dampak negatifnya lebih besar? Dengan mempertimbangkan hal ini, kita menjadi tahu apakah trend tersebut bisa kita ikuti atau tidak.
Tidak Ada Masalah Serius Terjadi ketika Tidak Mengikuti Trend
Terakhir, pahami bahwa tidak akan ada masalah serius terjadi ketika kita tidak mengikuti sebuah trend. Hidup kita masih bisa berjalan dengan baik tanpa mengikuti trend.
Namanya juga trend, maka hal tersebut akan sering berubah-ubah seiring berjalannya waktu. Oleh sebab itu, kita harus memiliki kepribadian yang kuat agar tidak ikut-ikutan berubah karena trend.
Sahabat Muslim, itulah penjelasan mengenai FOMO. Memilih tidak menjadi FOMO juga bukan berarti kita menutup diri sepenuhnya dari informasi yang ada.
Kita tetap perlu mengupdate berita-berita terkini yang ada. Namun, berhenti sejenak ketika kita ingin mengambil keputusan atau melakukan trend, dari update terkini yang didapat.
Pertimbangkanlah apa manfaat untuk diri sendiri dan orang lain ketika mengikuti trend tersebut? Selain itu, apakah ada bahaya atau kerugian yang mungkin terjadi ketika kita melakukannya? Terakhir, apakah trend tersebut akan berpengaruh pada kehidupan kita secara keseluruhan? [Cms]